Bulan Ramadhan tiba. Tapi bulan puasa itu, bermakna lain untuk Afghanistan. Milisi bersenjata Taliban justru mengancam bakal melakukan lebih massif ke seluruh wilayah Afghanistan selama bulan Ramadhan. Mereka menamakan operasi militer kali ini dengan nama “an nashra” yang artinya kemenangan. Jubir Taliban Yusuf Ahmadi mengatakan, bahwa Mula Brader Akhund yang telah ditetapkan sebagai Menteri Pertahanan Afghanistn sebelum kematiannya akibat serangan udara di Hilmund, adalah awal rangkaian serangan berikutnya.
Taliban sebelum ini telah menolak seruan Presiden Afghanistan Hamid Karzay yang meminta mereka untuk berdialog. Karzay dianggap tidak bisa memenuhi permintaan pihak Taliban yang mensyaratkan dialog, dengan mengusir tentara asing dari Afghanistan, atau setidaknya menyatakan dengan tegas keinginannya agar pasukan asing yang bercokol di Afghanistan, dipersilahkan untuk pergi dari Afghanistan.
Sementara itu, terbunuh sebanyak 26 orang dan terluka 45 orang lainnya dalam dua aksi bom bunuh diri yang terjadi pada saat yang hampir bersamaan di Hilmun, Selatan Afghanistan. Menurut Ghulam Shah, kepala kepolisian setempat, dua ledaka itu mengarah pada sekumpulan polisi di wilayah Hilmund yang juga disebutkan sebagai lokasi tahanan para pendukung Taliban. Sumber keamanan menyebutkan dua ledakan menewaskan seorang polisi. Ledakan itu dilakukan oleh dua orang pelaku serangan bom bunuh diri.
Kepolisian Hilmund memang merupakan target yang kini menjadi incaran serangan Taliban. Beberapa waktu sebelumnya, Menteri Pertahanan Afghanistan menyebutkan ada 27 orang minimal yang meninggal dan 57 orang yang terluka, umumnya adalah warga sipil, akibat serangan gerilya pasukan Taliban yang ingin menyerang polisi di Hilmund. (na-str/aljzr)