Taliban mengaku bertanggung jawab atas percobaan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Pakistan Yousuf Gilani yang terjadi Rabu (3/9) saat konvoi kendaraan perdana menteri sedang melintas di kota Rawalpindi.
Kantor perdana menteri Pakistan dalam keterangannya mengatakan, sejumlah tembakan sniper (penembak jitu) diarahkan ke mobil perdana menteri. Para sniper itu bersembunyi di atas bukit yang berada di sepanjang jalan bebas hambatan Pakistan, untuk menyerang rombongan perdana menteri.
Kementerian Dalam Negeri Pakistan menyatakan, di dalam mobil tidak ada perdana menteri saat serangan terjadi. Sementara sejumlah laporan menyebutkan, anak laki-laki Gilani bernama Moosa dan menteri federal untuk urusan Kashmir dan wilayah utara, Qamar Zaman Kaira berada dalam iring-iringan mobil yang sedang menuju ke bandara Islamabad untuk menjemput Gilani.
Gilani lolos dari percobaan pembunuhan, namun Taliban mengancam akan melakukan serangan-serangan serupa pada para pejabat pemerintahan dan instalasi-instalasi milik negara. Ancaman itu disampaikan Juru Bicara Taliban, Muslim Khan.
Dalam pernyataannya Khan mengatakan, Taliban menjadikan Gilani sebagai target serangan karena Gilani dianggap bertanggung jawab atas operasi-operasi militer Pakistan yang offensif terhadap pejuang-pejuang Taliban yang berbasis di wilayah baratlaut Pakistan, terutama di Bajur dan desa-desa di Swat. Khan juga mengklaim sekitar 30 pejuangnya tewas dalam operasi militer Pakistan ke Swat hari Rabu kemarin.
Pakistan menyatakan akan melakukan investigasi atas insiden tersebut. (ln/aljz/iol)