Taliban-Bin Ladin, Target Utama Obama di Afghanistan

Presiden terpilih Barack Obama akan menerapkan pendekatan baru dalam perang AS di Afghanistan. Obama juga menyatakan, AS akan memfokuskan kembali upaya menangkap pimpinan jaringan al-Qaidah Usamah bin Ladin.

Sumber-sumber yang dekat dengan Obama mengungkapkan, presiden baru itu akan menerapkan kebijakan yang jauh berbeda dengan kebijakan yang diterapkan Presiden Bush, yang dianggap tidak banyak membawa keuntungan bagi AS karena justru menimbulkan banyak korban di pihak AS.

Obama, kata sumber-sumber yang tidak mau disebut namanya itu, akan menitikberatkan kebijakan barunya pada upaya dialog dan kemungkinan "rekonsiliasi" dengan musuh utama AS di Afghanistan, Taliban yang ditumbangkan AS pada tahun 2001.

Lewat rekonsiliasi itu, Obama menurut sumber tersebut, ingin mencabut ‘komitmen-komitmen yang tidak realistis’ berupa dukungan AS pada pemerintahan Presiden Hamid Karzai dan akan lebih memusatkan perhatian pada upaya menciptakan stabilitas di Afghanistan.

Selain itu, masih menurut sumber yang merupakan penasehat militer Obama, presiden baru AS akan melibatkan Iran dalam masalah Afghanistan. "Di masa depan, kelihatannya akan lebih banyak membantu jika AS punya ‘teman bicara’," kata pejabat senior tadi pada Washington Post edisi Selasa (11/11).

AS, tambah sumber tadi, meyakini Iran yang berbatasan langsung dengan Afghanistan di sebelah Barat harus dipertimbangkan untuk ikut memformulasikan rencana-rencana untuk menyelesaikan perang di Afghanistan. Terkait Iran, AS beralasan Negara Para Mullah itu punya keinginan yang lebih besar dari AS untuk menumpas apa yang disebut AS "ekstrimis Sunni" atau Taliban.

Soal Usamah bin Ladin

Selain masalah Taliban, Obama juga akan kembali memfokuskan upaya AS menangkap pimpinan al-Qaidah Usamah bin Ladin.

"Obama menegaskan bahwa Bin Ladin tetap menjadi target utama pemerintahannya. Bin Ladin adalah musuh kita dan harus menjadi target kita," kata salah seorang penasehat Obama menirukan pernyataan Obama.

AS sudah menghabiskan jutaan dollar dan menghancurkan Afghanistan serta Irak untuk menangkap Bin Ladin, tapi sampai detik ini pimpinan Al-Qaidah itu masih bebas dan diyakini bersembunyi di perbatasan Afghanistan-Pakistan.

Untuk itu, tim Obama sedang mempelajari sumber-sumber yang ada di badan intelejen dan militer untuk menentukan langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk mengejar dan menangkap Bin Ladin. (ln/iol)