Taliban membantah laporan bahwa pemimpin mereka yang buron, Mullah Muhammad Umar, telah mengalami serangan jantung dan dirawat di Rumah sakit dengan bantuan badan intelijen militer Pakistan.
Seorang juru bicara Taliban membantah laporan tersebut dan menyebutnya sebagai propaganda Amerika, mengatakan Umar dalam kondisi fit dan sehat.
Pakistan, yang dituduh menyembunyikan pemimpin perlawanan itu, juga menolak laporan dari jaringan intelijen swasta dan diterbitkan oleh sebuah surat kabar AS.
Umar dilarikan ke rumah sakit Karachi pada tanggal 7 Januari menurut laporan, mengutip seorang dokter yang tidak disebutkan namanya yang telah melihat dia berjuang untuk pulih dari operasi dan menempatkan tabung ke dalam jantungnya.
Tiga atau empat hari setelah operasi, Umar dibebaskan olehk badan intelijen militer Pakistan, ISI, dan memerintahkan dirinya untuk beristirahat panjang.
Seorang juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, mengatakan kepada Daily Telegraph melalui telepon: "Laporan ini tidak benar, itu adalah propaganda Amerika.
"Mullah Umar dalam kondisi sehat dan tidak memiliki masalah jantung. Jika Amerika tahu di mana dia, maka mengapa mereka tidak menangkapnya? "
Duta Besar Pakistan untuk Amerika juga menolak laporan di surat kabar Washington Post dan menyebutnya sebagai tak berdasar.
Hussain Haqqani, dubes Pakistan di AS berkata: "Kadang-kadang intelijen yang menerima informasi ternyata salah. Cerita tentang Mullah Umar jatuh di bawah kategori itu. Sumber-sumber intelijen Afghanistan di Kabul mereka tidak memiliki pengetahuan tentang serangan jantung, meskipun salah satu pejabat keamanan Barat mengatakan hal itu bisa saja, karena Umar dianggap menderita tekanan darah tinggi.
Laporan tentang serangan jantung yang menimpa Mullah Umar berasal dari Eclipse Groups, sebuah perusahaan dari mantan CIA dan perwira militer yang telah menjalankan operasi pengumpulan informasi intelijen bagi pemerintah AS di Afghanistan.(fq/dailytlgrp)