Hanya selan beberapa jam setelah pertemuan NATO di Lisbon, Portugal yang menyatakan bahwa NATO akan menarik mundur pasukannya dari Afghanistan pada tahun 2014, Taliban menyebut hal itu sebagai sebuah "tanda kegagalan" bagi pemerintah AS.
Kelompok pejuang ini menyebutkan perjanjian yang ditandatangani di Lisbon pada hari Sabtu itu menunjukkan bahwa Washington telah "gagal mendapatkan bantuan militer tambahan dari negara-negara anggota NATO" atau komitmen untuk melanjutkan perang dalam jangka panjang.
"Ini adalah kabar baik bagi Afghanistan dan semua orang dan sebaliknya itu adalah tanda kegagalan bagi pemerintah Amerika," ujar sebuah pernyataan Taliban. "Selama sembilan tahun terakhir, pasukan asing tidak dapat membangun sistem pemerintahan di Kabul dan mereka pun tidak akan mampu melakukannya di masa depan."
Taliban juga mengklaim bahwa perjanjian tersebut menunjukkan bahwa pasukan asing itu bernasib sama dengan pasukan-pasukan lain yang telah datang ke Afghanistan sebelumnya.
Namun, Washington memperingatkan bahwa tidak menutup kemungkinan melanjutkan operasi perang setelah 2014.
Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen berjanji bahwa sekutu akan berdiri di Kabul setelah misi tempur mereka berakhir.
"Mereka tidak harus menunda penarikan pasukan mereka, bahkan hanya untuk satu hari saja," respon dari pejuang Taliban. (sa/aby)
