Takut Pada Yahudi, Mr. Carter?


Mantan Presiden AS Jimmy Carter pada Senin (21/12) meminta masyarakat Yahudi untuk memaafkan dia atas stigma negatif yang telah ia sematkan kepada Yahudi.

Carter, sangat tidak populer di Israel, telah membuat Yahudi marah dengan berbagai pernyataan yang dibuat dalam bukunya "Palestine: Peace Not Apartheid."

Dalam buku ini, Carter menyalahkan Israel untuk menghambat proses perdamaian Timur Tengah melalui pembangunan pemukiman, mengklaim lebih jauh kebijakan semacam itu akan mengarah ke apartheid.

Mantan presiden AS ini juga menuduh Israel ikut campur dengan upaya AS sebagai broker perdamaian di kawasan.

Tapi kemudian, Carter segera memberikan konfirmasi lain kemarin. "Kita harus mengakui prestasi Israel dalam keadaan sulit, bahkan ketika kita berjuang dengan cara yang positif untuk membantu Israel terus meningkatkan hubungannya dengan populasi Arab.”

Menurut Carter, bila perlu ia akan mencatatkan diri dalam Al Het, agar para Yahudi di negaranya mengampuninya. “Al Het" mengacu pada Yom Kippur doa meminta Tuhan Yahudi untuk pengampunan dosa yang dilakukan. Kepala Anti-Defamation League Abraham Foxman menyambut permintaan maaf Carter, dan mengatakan hal itu menandai awal rekonsiliasi.

Mr. Carter, mungkinkah Anda sudah lupa dengan perkataan Benjamin Franklin? Benjamin Franklin (salah satu The Founding Fathers-nya Amerika), seorang tokoh Freemasonry yang telah sadar, telah mengingatkan bahaya orang-orang Yahudi di Amerika (The Franklin prophecies). Setelah melihat dengan mata kepala sendiri berbagai perkembangan yang tidak menguntungkan Amerika Serikat, maka Franklin sadar bahwa selama ini telah berbuat salah.

Kaum Yahudi yang dulu begitu dekat dengannya ternyata tidak ubahnya lintah darat yang mampu mengisap dengan amat rakus dan buas, segala sumber daya alam dan manusia Amerika Serikat. Franklin pun berlepas diri dari gerakan Freemasonry dan berusaha dengan gigih untuk memperingatkan rakyat Amerika tentang bahayanya orang-orang Yahudi di Amerika. Inilah surat peringatan Benjamin Franklin tentang Yahudi di Amerika.

”Di sana ada bahaya yang amat mengancam Amerika. Bahaya itu adalah orang-orang Yahudi. Di bumi mana pun Yahudi berdiam, mereka selalu merusak tingkat moral kejujuran dalam dunia komersial. Mereka hidup mengisolasi, dan berusaha mencekik leher keuangan penduduk pribumi, seperti yang terjadi di Portugal dan Spanyol.”

Nah, Mr. Carter, bisa dipikirkan kembali ucapan Benjamin Franklin tersebut, ataukah takut terhadap Yahudi? (sa/ynet)