Hubungan Israel-AS makin “mesra” saja. Dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dan Menteri Pertahanan AS Robert Gates, disepakati bahwa kedua negara itu akan bekerjasama membuat sistem penangkal misil dan senjata balistik yang kemungkinan ditembakkan dari Iran dan Suriah, bahkan dari wilayah Ghaza dan Libanon.
Pertemuan yang berlangsung di Washington, Selasa (16/10) juga membahas tentang program nuklir Iran. Kedua negara sekutu ini tetap meyakini bahwa Iran sedang menutup-nutupi pengembangan senjata nuklirnya.
Sama seperti AS, Israel-rejim yang sebenarnya mengembangkan senjata nuklir tapi tidak pernah mengakuinya secara resmi ini-memandang Iran sebagai musuh utamanya.
Seorang sumber terpecaya di keamanan Israel mengungkapkan, Barak dan Gates membicarakan tentang pengembangan sistem pertahanan misil Israel Arrow II, yang selama ini didisain untuk menangkal misil-misil seperti roket-roket jarak menengah yang ditembakkan pejuang Hizbullah pada perang tahun 2006 lalu. AS sendiri, ikut melibatkan para ahli teknisinya dalam pembuatan sistem Arrow II.
Selain Arrow II dan David’s Sling, Israel sudah mengembangkan sistem penangkal misil generasi ketiga bernama Iron Dome yang didisain untuk menangkal roket-roket jarak pendek yang ditembakkan para pejuang Palestina. Namun, entah kenapa, Israel selalu gagal menangkal serangan roket pejuang Palestina dari Ghaza. (ln/alarby)