Harian Haaretz berbahasa Ibrani, mengulas informasi ribuan orang warga Israel yang mendatangi Kementerian Luar Negeri Zionis. Mereka meminta paspor segera untuk meninggalkan Israel menuju berbagai tempat di Eropa dan Amerika.
Menurut pengakuan Kementerian Luar Negeri, arus permintaan paspor belakangan ini sangat luar biasa dan tidak pernah terjadi sebelumnya. Kementerian Luar Negeri Israel mengabulkan permintaan paspor mereka, mengingat situasi keamanan Israel saat ini.
Warga yang datang itu berasal dari berbagai kota, seperti Tel Aviv, Khadirat, Afula, Natanya, Hertsiliya, Risyun, Litsiyun, Bani Brak, Kafr Saba, Ramat Ghan, dan Bitah Tikfa. Rudal-rudal yang dilontarkan Hizbullah telah menimpa sejumlah titik di berbagai kota di wilayah Utara Israel yang direbut tahun 1948.
Sejumlah pengamat menyebutkan bahwa korban di pihak Israel akibat serangan rudal perlawanan Hizbullah akan berlipat ganda jika ratusan ribu warga Israel tidak bersembunyi di bungker-bungker bawah tanah. Disebutkan pula hingga kini sudah ada puluhan ribu orang yang berpindah ke sisi selatan Palestina, yang telah dikuasai Israel. Informasi intelejen Israel menyebutkan Israel telah memerintahkan warganya untuk meninggalkan 14 perkampungan di awal pekan ini. (na-str/pic)