Takut Diculik Hamas-Hizbullah, Israel Keluarkan Travel Warning

Biro Anti-Terorisme Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya yang berencana bepergian ke luar negeri di hari libur Paskah Yahudi. Biro itu mengklaim menerima laporan dari agen-agen intelijen Israel bahwa kelompok-kelompok seperti Hamas dan Hizbullah mengincar dan akan menculik warga Israel yang berlibur ke kawasan Mediterania.

Setiap liburan Paskah Yahudi, ribuan warga Israel banyak yang berlibur ke luar negeri. Sekitar 3.000 orang Israel menikmati liburannya ke Turki dan Yunani, dan 25.000 turis Israel berlibur ke perbatasan Taba di Mesir. Biro Anti-Terorisme Israel sudah merilis travel warning itu sejak tanggal 10 April lalu.

Warga Israel yang tetap memilih berlibur ke luar negeri, meski sudah ada peringatan, dihimbau untuk menghindari tempat-tempat dimana terdapat konsentrasi turis Israel, dengan jumlah yang besar, berhati-hati selama di lokasi wisata, tempat hiburan dan tidak terpaku pada jadwal kunjungan wisata yang rutin.

Biro Anti-Terorisme Israel juga merekomendasikan agar para turis Israel tidak melayani tawaran bisnis yang dilakukan tidak seperti biasanya selama berada di luar negeri, menolak tawaran bertemu dengan orang yang tak dikenal di lokasi yang jauh atau di tempat yang remang-remang, dan waspada terhadap orang-orang mencurigakan yang sekitar kamar hotel mereka.

Menurut Biro tersebut, motivasi kelompok-kelompok seperti Hamas dan Hizbullah menculik orang Israel adalah, untuk ditukar dengan anggota mereka yang berada di penjara-penjara Israel, seperti yang dilakukan terhadap Gilad Shalit, prajurit Israel yang diculik pejuang Hamas sejak tahun 2006.

Khusus Hizbullah, motivasi mereka menculik orang Israel, menurut Biro Anti-Terorisme, juga sebagai aksi balas dendam atas pembunuhan pemimpin senior Hizbullah Imad Mughniyeh pada tahun 2008. Hizbullah menuding Israel sebagai dalang pembunuhan tersebut. (ln/hrz)