Warga Gaza berhasil menggagalkan rencana serangan udara Israel ke sebuah rumah pejuang Palestina dengan cara membuat pagar betis di sekeliling rumah itu. Tindakan ini baru pertama kalinya dilakukan warga Gaza untuk menghalau serangan militer Israel yang tak henti-hentinya mendera mereka.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/11) tengah malam. Ratusan orang sengaja berkumpul di rumah Weil Baroud-komandan kelompok pejuang Palestina Popular Resistance Committee-di kota Beit Lahiya setelah sehari sebelumnya, Baroud mendapat surat peringatan dari militer Israel bahwa rumahnya akan dibom dan dia diberi waktu 30 menit untuk pergi dari rumah itu.
Karena banyak warga sipil yang melindungi rumah Baroud, Israel membatalkan serangannya. Pembatalan itu diakui juru bicara militer Israel. Dia mengatakan, "Rencana serangan ditunda karena di sana banyak orang. Kami membedakan antara warga tak berdosa dengan para teroris."
Sumber-sumber di Palestina mengungkapkan, tindakan yang dilakukan warga Gaza Minggu malam merupakan cara baru untuk menggagalkan serangan udara militer Israel.
Koresponden Al-Jazeera di Gaza, Nour Odeh melaporkan, aksi membuat perisai manusia untuk melindungi rumah Baroud dari serangan Israel, baru pertama kali terlihat dan dilakukan warga Gaza.
Pemimpin lokal Hamas, Nizar Rayan yang ikut dalam aksi itu mengatakan,"Kami datang kesini untuk melindungi pejuang ini, untuk melindungi rumahnya dan membuktikan bahwa kita bisa mengalahkan cara-cara kaum Zionis."
Massa yang sengaja berkumpul di sekeliling rumah Baroud meneriakkan slogan-slogan anti Israel dan AS. Mereka menyatakan siap mengorbankan nyawa mereka untuk melindungi rumah pejuang Palestina.
"Teruskan kesyahidan. Pantang menyerah," teriak mereka.
Israel memang kerap memberikan surat peringatan bagi warga Palestina yang rumahnya akan menjadi target serangan. Menurut koresponden Al-Jazeera Nour Odeh, tindakan itu merupakan taktik yang bisa dilakukan Israel di Jalur Gaza selama beberapa bulan ini, sebagai bagian dari perang psikologis.
"Weil Baroud adalah anggota faksi politik yang meski tidak memiliki perwakilan di parlemen, tapi memiliki banyak pendukung, terutama di Gaza," kata Odeh.
Israel berencana menyerang rumah Baroud karena Baroud dituduh telah menembakkan roket-roket rakitan ke wilayah Israel dan juru bicara militer Israel menyatakan pihaknya akan terus melakukan serangan terhadap para pejuang Palestina.
Sementara warga Gaza sengaja berdiri di atap dan taman rumah Baroud, Israel malah menuding para pejuang Palestina telah memanfaatkan warga sipil sebagai tameng hidup.
Seorang Tewas dan Sembilan Orang Luka-Luka
Sebelum peristiwa di rumah Baroud, Israel telah melakukan serangan terhadap sebuah kendaraan yang sedang membawa sejumlah pejuang Hamas. Kendaraan itu sedang melintas di jalan yang ramai di kota Gaza ketika serangan terjadi.
Sumber-sumber di rumah sakit menyebutkan, akibat serangan itu, seorang pedagang kaki lima berusia 70 tahun tewas dan sembilan orang lainnya yang terdiri dari dua penumpang mobil dan pejalan kaki termasuk dua anak-anak luka-luka.
Para saksi mata mengatakan, serangan terjadi di dekat sebuah masjid di kawasan Zeitoun, saat para jamaah baru saja bubar setelah melaksanakan sholat.
Jubir militer Israel membenarkan serangan tersebut, tapi tidak memberikan keterangan secara detil.
Di tempat berbeda, Menteri Pertahanan Israel, Amir Peretz menghubungi Presiden Palestina, Mahmud Abbas via telepon, Minggu (19/11). Menurut juru bicara kementerian pertahanan Israel, Peretz meminta Abbas untuk turun tangan menghentikan serangan roket ke wilayah Israel.
"Selama percakapan telepon, Peretz meminta Abbas untuk menggunakan otoritasnya guna menghentikan serangan roket," kata juru bicara tadi.
Sementara itu, juru bicara sayap bersenjata Hamas di kota Gaza menegaskan bahwa Israel tidak bisa menghentikan para pejuang Palestina untuk tidak menembakkan roketnya ke wilayah Zionis. (ln/aljz)