Khairat el-Shatr, wakil Mursyid ‘Aam Ikhwan di Mesir menegaskan bahwa sejak awal perjuangan Ikhwan adalah melawan korupsi, dan pemerintahan yang kejam (tiranik). Ikhwan yang sudah berdiri lebih dari 80 tahun yang lalu, terus mendapat dukungan dari rakyat Mesir. Meskipun, sekarang pemerintah terus melarang segala bentuk aktivitas yang dilakukan Ikhwan di Mesir. Uniknya, Ikhwan mendapat 120 kursi di parlemen dari 444 kursi. Ini merupakan hasil kerja-kerja gerakan yang sangat luar biasa di tengah-tengah suasana politik yang sangat repressif , tapi Ikhwan masih dapat eksis dan mendpatkan dukungan politik dari rakyat Mesir.
Tetapi, menurut Khairat el-Shatir, lebih dari sekadar memenangkan hati rakyat Mesir, Ikhwan terus berjuang dalam skala yang lebih besar lagi, yakni dunia itnernasional. “Walaupun dengan begitu Ikhwan akan terus menghadapi tekanan pemerintah yang didukung oleh AS.” Ujarnya.
Apa yang dilakukan oleh Ikhwan saat ini hanya ingin memelopori kebangkitan rakyat di Mesir. “Bukan semata kebangkitan belaka, tetapi kebangkitan yang berdasarkan nilai-nilai agama (Islam), dimana Mesir telah dibangun selama ini. “ tambah Khairat. Saat ini, Mesir memang dipegang oleh pemerintahan yang sangat opresif (menindas). Hanya sedikit partai politik yang diperbolehkan dalam proses pemerintahan di negara itu. Yang disertakan pun tergolong partai yang sangat lemah. “Inilah yang ingin kami perbaharui, kehidupan politik di negara ini.” tandas Khairat. “Jika usaha ini berhasil, maka rakyat bisa turut serta dalam menyelesaikan semua permasalahan Negara, dan kita sama-sama bisa merumuskan apa yang kita inginkan di masa yang akan datang. “
Maka, Ikhwan dengan konsisten dan tegas, terus berusaha agar sistem pemerintahan dengan satu partai politik, dan memonopoli kekuasaan yang tanpa batas, segera dihapuskan. Lebihjauh, Ikhwan ingin parlemen lebih bisa bersuara lebih lantang , tentang kebijakan-kebijakan pemerintah. Jika tidak, maka parlemen hanya akan menjadi sebuah bemper belaka untuk pemerintahan yang sekarang ini. Yang terakhir, Ikhwan akan terus berusaha menjadi pionir dalam reformasi sosial, budaya dan ekonomi.
Khairat menambahkan, kesuksean Ikhwan tidak seharusnya membuat pihak manapun menjadi takut. Ikhwan menghormati semua hak-hak beragama dan berpolitik. Sudah sejak lama terjadi semena-mena dalam kedua bidang ini, dan Ikhwan tidak sekalipun ingin mengulangi hal yang sama. “Kita tidak punya pilihan lain, kecuali mengubah semua itu.” Tutupnya. (sa/iw)