Para pendukung Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) termasuk Fatah di Ghaza kembali menggelar sholat Jumat di lapangan terbuka, sebagai bentuk protes atas pengambialihan wilayah Jalur Ghaza oleh Hamas.
Sholat Jumat minggu ini merupakan minggu ke-4 bagi para pendukung PLO dan Fatah, melakukan sholat Jumat di lapangan terbuka dan bukan di masjid dan Hamas sudah menyatakan akan mencegah hal ini terulang lagi. Hamas menuding Fatah sudah memanfaatkan pelaksanaan sholat Jumat untuk kepentingan politiknya dan bertujuan untuk makin memperdalam perpecahan di kalangan rakyat Palestina.
Juru bicara Pasukan Eksekutif Hamas Islam Shahwan mengatakan, "Kami tidak akan membiarkan siapa pun melanggar keputusan pemerintah dan kami akan menindak tegas siapa saja yang berusaha menyabotase ketentraman publik. "
Presiden Palestina yang juga pemimpin Fatah Mahmud Abbas menyatakan akan ikut sholat di lapangan terbuka di Ramallah, Tepi Barat sebagai bentuk solidaritas terhadap para pendukungnya di Ghaza.
Para pendukung PLO dan Fatah di Ghaza tetap menyatakan akan menggelar sholat Jumat di lapangan terbuka, juga sebagai ungkapan penentangan mereka terhadap pernyataan para ulama yang menyatakan bahwa sholat Jumat sebaiknya dilaksanakan di masjid-masjid, bukan di lapangan terbuka. Fatah malah menilai para ulama itu mendukung Hamas. (ln/aljz)