International Atomic Energy Agency (IAEA) menyatakan, ada kemungkinan Iran dikenai sangsi karena sampai batas waktu yang ditentukan, yaitu Kamis (31/8) masih melanjutkan aktivitas pengayaan uraniumnya.
Meski demikian, dalam laporannya, Badan Energi Atom Internasional itu menyatakan pihaknya tidak bisa membuktikan bahwa Iran tidak sedang mencoba membangun persenjataan nuklirnya, dengan alasan ‘kurangnya kerjasama dari Teheran.’
Atas hasil laporan IAEA, Presiden AS George W. Bush mengingatkan Iran akan konsekuensi yang akan dihadapinya. Ia mengatakan, inilah saatnya bagi Iran untuk membuat pilihan.
"Kami akan melankutkan kerjasama yang erat dengan para sekutu kami untuk mencari solusi diplomatik, tapi harus ada konsekuensi bagi pembangkangan Iran dan kami tidak akan membiarkan Iran membangun persenjataan nuklir," kata Bush.
Iran tidak bergeming dengan ancaman itu. Kepala Deputi Badan Energi Atom Iran, Muhammad Saeedi mengatakan ‘tidak ada alasan legal’ untuk membawa Iran ke Dewan Keamanan PBB dan laporan IAEA sudah menunjukkan kerjasama Iran.
Ia menegaskan, propaganda AS terhadap program nuklir Iran sama sekali tanpa dasar dan cuma hasil halusinasi para pejabat pemerintah AS.
Sumber-sumber di PBB, seperti dikutip Associated Press mengatakan, akan ada pertemuan antara perwakilan dari Inggris, Perancis dan Jerman dengan juru runding nuklir Iran, Ali Larijani, sebelum adanya pertimbangan yang mendalam bagi kemungkinan ditetapkannya sangsi oleh Dewan Keamanan PBB.
Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana dikabarkan akan menggelar pertemuan dengan para menlu Eropa di Finlandia, hari ini, Jumat (1/9), untuk membahas apa respon UE atas penolakan Iran untuk menghentikan pengayaan uraniumnya.
Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad Kamis kemarin mengatakan, Iran tidak akan menyerah pada tekanan dan tidak akan menerima setiap pelanggaran atas hak-hak negaranya, terkait dengan masalah nuklir.
"Kekuatan-kekuatan yang arogan ingin menghentikan kemajuan bangsa kami. Saya katakan pada mereka bahwa mereka salah," kata Ahmadinejad.
Iran menyatakan bahwa program nuklirnya diperuntukkan untuk tujuan damai, untuk menjadi sumber energi. Bagaimana bisa negara-negara Barat menuduh Iran sedang berupaya membangun persenjataan nuklir. (ln/aljz)