Tak Boleh Berobat Oleh Israel, Miryam Zudah Meninggal Dunia

Blokade rejim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina di Ghaza, kembali menelan korban. Karena tidak diizinkan berobat ke luar Ghaza oleh rejim Israel, Miryam Judah, 32, warga Ghaza, meninggal dunia akibat kanker payudara yang dideritanya.

Menurut laporan kementerian kesehatan Palestina, Judah menjadi warga Palestina yang ke-61, yang meninggal dunia akibat penyakit kronis, sejak rejim Zionis menerapkan kebijakan untuk memblokade wilayah Ghaza pada bulan Juni 2007, termasuk bagi warga yang membutuhkan perawatan kesehatan karena menderita penyakit berat.

International Middle East Media Center menyebutkan, di antara 61 korban, beberapa di antaranya adalah anak-anak termasuk bayi berusia 5 bulan bernama Do’a Habib.

Ketika AS dan para pemimpin Zionis membicarakan upaya perdamaian antara Israel-Palestina, kejahatan-kejahatan yang dilakukan pasukan rejim Zionis terhadap rakyat Palestina terus berlangsung tanpa ada tanda-tanda akan berhenti. Padahal, berdasarkan hukum internasional, Israel sebagai penjajah harus menyediakan kebutuhan-kebutuhan dasar bagi warga di wilayah yang dijajahnya. Namun kenyataannya, Israel bahkan melarang masuk bantuan obat-obatan dan peralatan medis ke Jalur Ghaza dan melarang warga Ghaza yang sekarat karena sakit mendapatkan pengobatan ke luar wilayah Ghaza.

Sementara itu, pasukan Israel pada Rabu malam kembali melakukan serangan udara ke Jalur Ghaza yang melukai 10 orang, tiga orang di antaranya dalam kondisi kritis. Sedangkan hari ini, Kamis (3/1), para pejuang Hamas terlibat pertempuran sengit dengan tentara Zionis di timur Khan Younis, menyebabkan enam warga Palestina gugur.

Pertempuran terjadi sejak Kamis dinihari ketika pasukan Israel, termasuk 10 tank Israel memasuki Khan Younis. Associated Press mengutip pernyataan sejumlah saksi mata yang mengatakan bahwa kedatangan pasukan Zionis disambut perlawanan sengit dari para pejuang Hamas dan Jihad Islam.

Sebuah tank Israel dilaporkan menembak sebuah rumah keluarga aktivis Jihad Islam, menyebabkan empat orang meninggal dunia, termasuk aktivis tersebut, ibunya dan saudara perempuannya yang berusia 19 tahun.

Dokter-dokter di rumah sakit Palestina menyatakan, selain korban meninggal, sedikitnya ada 21 orang yang luka-luka dalam pertempuran itu. Warga Khan Younis juga mengatakan bahwa pasukan Zionis menculik sejumlah warga dan membawa mereka ke tempat yang diketahui. (ln/presstv/albwb)