Seorang tua, korban Holocaust yang selamat, tak kuasa membendung air matanya. Orang tua itu lalu memeluk anak laki-laki seorang lelaki Albania, lelaki yang telah menyelamatkannya dari kamp kematian Nazi di masa Perang Dunia II.
Pertemuan mereka menjadi bukti bahwa warga Muslim Eropa banyak membantu orang-orang Yahudi dari kekejaman Nazi pimpinan Hitler pada masa Perang Dunia II, dan tak banyak orang yang tahu akan hal ini.
Lelaki Yahudi dan lelaki Albania itu, untuk pertama kalinya bertemu kembali dalam pameran fotografi di Yad Vashem, sebagai penghormatan pada orang-orang Albania yang bersedia menampung pengungsi-pengungsi Yahudi. Albania adalah negara kecil di benua Eropa yang penduduknya mayoritas Muslim. Pada masa kekejaman Nazi, penduduk negara ini menampung sekitar 1. 800 orang-orang Yahudi yang berhasil lolos dari kejaran Nazi, dengan resiko dipenjara atau dihukum mati.
"Ini merupakan cerita yang sangat unik, " kata Yehudit Shendar, kurator pameran foto. Selama ini Islam selalu digambarkan sangat anti-Yahudi. "Tapi warga Muslim ini mempertaruhkan hidupnya untuk menyelamatkan orang-orag Yahudi, " sambung Shendar.
Di akhir Perang Dunia II, Albania menjadi satu-satunya negara di Eropa dengan populasi orang-orang Yahudi terbesar, dibandingkan sebelum perang.
Salah seorang Yahudi yang diselamatkan oleh penduduk Muslim Albania adalah Yoshua Baruchowic yang sekarang berusia 84 tahun. Selama bertahun-tahun, setelah perang dunia berakhir, Barochowic tetap menjaga hubungan lewat surat dengan Ali Sheqer Pashkaj, Muslim Albania yang telah menyelamatkannya. Setelah Pashkaj wafat tahun 2004, Barochowic melanjutkan surat menyuratnya dengan anak Pashkaj, Enver Alia Sheqer dan kini mereka bertemu di acara pameran foto itu, Kamis (1/11).
"Saya sangat bahagia. Ini adalah saat-saat yang paling saya tunggu dalam hidup saya, " kata Barochwic, mengomentari pertemuannya dengan Enver Alia.
Sementara Enver Alia berujar, "Ayah saya adalah seorang Muslim yang taat. Ia meyakini bahwa menyelamatkan jiwa manusia akan mendapatkan pahala surga. "
Selain di Israel, pameran foto ini juga akan digelar di markas besar PBB di New York, bersamaan dengan peringatan Hari Holocaust Internasional yang jatuh setiap tanggal 27 Januari. Pameran foto ini menjadi bukti bahwa warga Muslim telah menyelamatkan banyak nyawa orang-orang Yahudi dari kekejaman Holocaust. Tapi balasannya, rejim Zionis malah memanfaatkan tragedi Holocaust untuk menjajah Palestina dan berlaku kejam pada warga Muslim Palestina. (ln/Islamicity/AP)