Ratusan masjid-masjid kuno di Albania, Kosovo, Macedonia dan Montenegr menjadi simbol eksistensi warga Muslim yang tersebar di wilayah barat Balkan itu selama lebih dari lima abad. Namun masjid-masjid itu kini dalam kondisi rusak berat dan menunggu uluran tangan dari warga Muslim dunia untuk keperluan renovasi.
"Persatuan ulama menghimbau organisasi-organisasi amal di dunia Islam membantu dan memberikan sumbangan untuk memperbaiki dan merenovasi masjid-masjid kuno, guna menjaga kelestarian peninggalan Islam dan identitas Muslim di Albania, " kata salah seorang pimpinan persatuan ulama Albania, Saimir Rusheku.
Diperkirakan ada sekitar 1. 600 masjid di Albania dan 80 masjid di antaranya dinyatakan sebagai peninggalan bersejarah. Menurut Saimir, rejim komunis menghancurkan hampir semua masjid dan tinggal 22 masjid yang tersisa, yang harus direnovasi segera.
Penduduk Albania yang berjumlah 3, 2 juta jiwa, mayoritasnya atau sekitar 75 persennya adalah Muslim. Namun negara Albania, dipimpin oleh seorang presiden yang menganut agama Katolik dan perdana menterinya adalah seorang penganut Kristen Ortodoks. Jumlah gereja di negeri itu, lebih banyak dari jumlah masjid.
Imam besar Kosovo, Sabri Bajgora menyerukan negara-negara Arab dan Muslim membantu mereka unttuk membangun kembali dan merenovasi masjid-masjid, yang memiliki nilai sejarah dan arkeologis bagi masyarakat Muslim yang sudah enam abad eksis di negeri itu.
Menurut Bajgora, orang-orang Serbia telah menghancurkan dan membakar sekitar 218 masjid-masjid bersejarah di Kosovo selama perang tahun 1998-1999. Ia juga mengungkapkan, ada ratusan masjid yang dibangun sejak masa pemerintahan Ustmaniyah. Karena usianya sudah sangat tua, maka perlu direnovasi.
Kondisi masjid-masjid tua di Macedonia tidak kalah kritisnya. Tokoh Muslim Afrim Alija meminta negara-negara Arab dan Muslim memberikan perhatian pada masjid-masjid mereka dan membantu upaya memugar masjid-masjid tersebut.
"Masjid-masjid itu merupakan cermin dari peninggalan budaya dan Islam, " kata Alija.
Di Macedonia, terdapat 588 masjid dan 35 masjid berada di bawah supervisi Komite Benda-Benda Caar Budaya pemerintah Macedonia. Namun pemerintah tidak banyak melakukan sesuatu untuk menjaga masjid-masjid tersebut. Menurut Alija, pihaknya kesulitan mendapatkan izin untuk merenovasi masjid-masjid itu.
"Masyarakat di sini lebih suka membangun masjid-masjid baru daripada memperbaiki masjid-masjid tua karena biaya renovasinya mahal, " tambah Alija.
Di Montenegro, warga Muslim sedang berusaha membangun kembali masjid kuno di kota pesisir Ulcinj. Cendikiawan Muslim Senad Makovic mengungkapkan, organisasi ulama di negeri itu sebenarnya sudah mendapatkan izin merenovasi masjid sejak dua tahun yang lalu, namun mereka masih menemui kendala dari pemerintahan lokal.
Profesor sejarah di Universitas Al-Bayt di Yordania menyatakan, masjid-masjid di wilayah barat Balkan merupakan peninggalan bersejarah Islam yang sangat penting di dunia.
Menurutnya, masjid-masjid di kawasan Albania memiliki nilai sejarah yang tinggi, karena mencirikan gaya arsitektur masa dinasti Ustmaniyah. Masjid-masjid tua terkadang menjadi latar belakang sejarah berdirinya kota-kota modern di Albania, misalnya kota Tirana. (ln/iol)