Eramuslim – Seorang eks tahanan RRCina mengungkapkan bagaimana pihak berwenang Cina memaksa para tahanan muslim di kamp pengasingan makan daging babi dan minum alkohol.
Omir Bekali (42 tahun), muslim Kazakhstan ini ditangkap oleh badan keamanan Cina ketika memasuki perbatasan Cina dari Kazakhstan untuk mengunjungi orang tuanya pada 23 Maret 2017.
Setelah dua hari berada di rumah orang tuanya, dia dijemput oleh lima polisi Cina di Karamay untuk menangkapnya. Selanjutnya, dia digelandang ke Kantor Keamanan Umum Distrik Baijiantan, Karamay, bersama 17 tahanan lainnya. “Mereka ditempatkan di sel sempat.”
Dengan kaki dan tangan dirantai, Bekali ditanyai tentang pekerjaannya, sebelum akhirnya dituduh membantu muslim Cina melarikan diri.
Ketika dalam tahanan, Bekali mengaku bersama tahanan lainnya dipaksa menolak dan membenci Islam, termasuk mendapatkan hukuman keras. “Mereka dipaksa makan daging babi jika tidak memenuhi permintaan polisi,” tulis Independent.
Mereka juga dipaksa mengkritik diri sendiri dan orang-orang yang dicintai, serta diminta berterima kasih kepada Partai Komunis yang kuat. Ketika menolak mengikuti instruksi, Bekali dipaksa berdiri menghadap dinding selama lima jam, seminggu kemudian, dia dikirim ke isolasi sel tanpa makanan selama 24 jam.
“Peristiwa itu masih menghantui saya sampai hari ini. Tekanan fisik dan mental yang harus dihadapi adalah menyakitkan, saya pernah berpikir bunuh diri,” ujar Bekali, yang dibebaskan setelah kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Kazakhstan.