Para tahanan di kamp penjara Guantanamo kemungkinan akan ditransfer ke sejumlah negara Eropa, jika Presiden terpilih AS Barack Obama jadi menutup kamp penjara AS yang berlokasi di Kuba itu.
Surat kabar Washington Post edisi Selasa kemarin menyebutkan, sedikitnya ada enam negara Eropa yang masih mempertimbangkan apakah akan menerima pemindahan tahanan dari kamp Guantanamo.
Menurut sumber di kalangan pejabat Eropa dan diplomat AS, negara-negara itu belum memberikan kepastiannya dan pihak Obama sendiri mengatakan bahwa masalah ini baru akan dibahas setelah pelantikan Obama sebagai presiden AS tanggal 20 Januari 2009. Baru negara Jerman dan Portugal yang sudah secara terbuka menyatakan bersedia menampung tahanan dari kamp Guantanamo.
Kamp penjara Guantanamo dibangun oleh Presiden George W. Bush setelah peristiwa serangan 11 September 2001, bersamaan dengan kampanye ‘perang melawan teror’ yang digulirkan Bush. Pemerintahan Bush menangkapi dan memenjarakan orang-orang dari berbagai negara yang dicurigai sebagai teroris atau anggota jaringan teroris ke kamp penjara ini.
Kamp penjara Guantanamo identik dengan pelanggaran HAM dan kekejaman setelah terungkap tindakan penyiksaan dan pelecehan terhadap para tahanan di kamp tersebut. Sejak itu desakan agar AS menutup kamp Guantanamo terus mengalir dan Barack Obama berjanji akan menutup kamp tersebut jika ia terpilih sebagai presiden AS.
Saat ini masih ada 250 tahanan di kamp itu, termasuk Khalid Syaikh Mohammad yang dituding sebagai dalam serangan 11 September. Sebagian tahanan ada yang sudah dibebaskan tanpa melalui proses hukum setelah dipenjarakan selama bertahun-tahun. Dan yang masih di penjara, banyak yang belum dikenai tuduhan apapun atau sedang menunggu proses pengadilan terorisme AS yang juga banyak dikecam dunia internasional. (ln/aby)