Majalah The Times menerbitkan sebuah laporan tentang krisis yang terjadi di dalam penjara Guantanamo, dimana para tahanan sampai saat ini masih melanjutkan aksi mogok makan mereka.
Dalam sebuah wawancara dengan khaled, seorang ayah yang anaknya berada dipenjara Guantanamo selama 11 tahun tanpa pengadilan mengatakan, bahwa anaknya tang bernama Fawaz mengatakan kepadanya, bahwa ia akan meninggalkan Guantanamo dengan kain kafan jika dunia masih belum bergerak.
Khaled menjelaskan bahwa para tahanan Guantanamo bertekad untuk melanjutkan mogok makan mereka,bahkan hal itu akan tetap dilakukan meskipun mereka meninggalkan Penjara militer tersebut hanya dengan kain kafan.
Dia menambahkan “anakku akan terus melakukan mogok makan untuk menarik perhatian dunia. Ia menambahkan bahwa anaknya pernah berkata,” kami memaksa diri untuk bertahan sampai dunia mendengar kami dan membantu kami.”
“saya seorang ayah tentu tidak ingin melihat anak saya mogok makan, tetapi itu tekah menjadi keputusannya.” Khaled juga menjelaskan bahwa Fawaz terikat pada kursi baja dan dipaksa makan setiap hari melalui tabung yang diletakkan di hidungnya. (hr/IT)