Tahanan Guantanamo, Bunuh Diri atau Dibunuh?

Ayah dari Yasir Az-Zahrani-salah satu dari tiga tahanan kamp penjara Guantanamo asal Arab Saudi yang diberitakan bunuh diri- menyatakan tidak mempercayai laporan AS yang menyebutkan puteranya itu bunuh diri di sel tahanannya. Pasalnya, sang ayah mengaku melihat ada memar-memar di tubuh anaknya itu.

Jenazah Yasir tiba di Arab Saudi pada Sabtu (17/6) bersama dengan jenazah Manie Syaman al-Utaibi, yang juga dilaporkan tewas akibat bunuh diri di kamp penjara Guantanamo.

"Ada tanda-tanda di tubuh Yasir yang menunjukkan bahwa ia dipukuli. Tanda-tanda itu terlihat meski sudah 20 hari sejak Yasir dinyatakan meninggal dan jenazahnya sudah mengalami perubahan," kata ayah Yasir, Talal Abdullah Az-Zahrani pada surat kabar bisnis Al-Eqtisadiah.

Ia mengatakan sempat melihat bagian tubuh anaknya, termasuk bagian kepala, muka dan dadanya di Rumah Sakit Syumaisy.

Pihak AS mengembalikan jasad Yasir setelah melakukan pemeriksaan mayat. Namun keluarga Yasir menolak hasil pemeriksaan AS yang mengklaim bahwa Yasir meninggal akibat bunuh diri dan meminta agar pemeriksaan mayat diulang oleh lembaga yang netral.

Keluarga Az-Zahrani kini sedang mengupayakan langkah hukum untuk menuntut otoritas AS. Az-Zahrani menuding kelompok Zionis dan neocon yang berada di pemerintahan AS telah mendalangi kematian anaknya.

"Anak saya adalah seorang yang imannya kuat dan bunuh diri bertentangan dengan ajaran Islam. Ia hafal Al-Quran dan surat-surat yang kami terima ketika ia masih berada di Guantanamo mengindikasikan bahwa imannya sangat kuat. Ia sangat menantikan untuk bisa berkumpul lagi dengan keluarganya," kata Az-Zahrani menjawab pertanyaan mengapa ia begitu yakin anaknya tidak bunuh diri.

Az-Zahrani juga mengatakan, sangat sulit bagi para tahanan Guantanamo untuk melakukan bunuh diri karena sel-sel tahanan di kamp penjara itu di bawah pengawasan yang sangat ketat dan setiap gerakan dimonitor oleh kamera.

"Apalagi menurut pernyataan dari teman-temannya di Gitmo, dia (Yasir) senantiasa mendorong mereka untuk sabar menghadapi masa-masa sulit yang sedang mereka alami," sambung Az-Zahrani.

Ia menyatakan akan bekerjasama dengan organisasi-organisasi di dalam dan di luar Arab Saudi untuk memperjuangkan hak-hak para tahanan di kamp penjara Guantanamo.

Sementara itu, juru bicara kementerian dalam negeri Arab Saudi Mayor Jenderal Mansur At-Turki mengatakan, para dokter kini sedang melakukan autopsi terhadap jenazah Yasir Az-Zahrani dan Syaman al-Utaibi untuk mencari penyebab kematiannya.

"Ini prosedur yang biasa dilakukan dalam kasus-kasus seperti ini," katanya.

Az-Zahrani berharap sudah bisa menerima hasil autopsi dalam beberapa hari mendatang. "Setelah itu, kami akan membawa jenazahnya ke Madinah dan menguburkannya di sana," kata Az-Zahrani seraya menegaskan apapun hasil autopsi yang dilakukan oleh pihak Saudi, tidak akan akan mengubah keyakinannya bahwa otoritas AS sudah membunuh anaknya. (ln/arabnews)