Syiah di Iran, Libanon dan Irak Dukung Penuh Pemberontakan di Bahrain

Perdana Menteri Syiah Irak, Nuri al-Maliki pada Rabu kemarin (16/3) mengecam keras intervensi militer yang dilakukan Arab Saudi di Bahrain. Bersamaan dengan itu para pengikut ulama Syiah Moqtada al-Sadr turun ke jalan-jalan di kota Baghdad mendukung aksi protes yang dilakuka oleh warga Syiah Bahrain.

Tindakan keras oleh kerajaan Saudi yang mendukung kerajaan Bahrain Sunni terhadap demonstran yang merupakan mayoritas Syiah telah membuat warga Syiah Irak marah, sehingga memperburuk ketegangan sektarian yang telah ada di Irak selama ini.

Kedatangan pasukan Saudi ke Bahrain telah membuat kaum Syi’ah yang ada di wilayah tersebut marah besar,sehingga memicu protes dari Iran, Libanon dan Irak. Bahrain, Libanon dan Irak adalah negara-negara Arab di mana komunitas Syi’ah melebihi warga Sunni.

"Intervensi oleh tetangga Bahrain akan memberikan kontribusi negatif terhadap situasi di kawasan itu, dan dapat menyebabkan berkobarnya kembali ketegangan sektarian," kata kantor perdana menteri Maliki.

Blok Aliansi Nasional Irak yang terdiri dari faksi-faksi Syiah, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami sangat mengutuk tindakan pemerintah Bahrain melawan rakyatnya, dan campur tangan asing terhadap demonstran. Kami serukan untuk adanya keberangkatan segera pasukan asing dan menyerukan pemerintah Bahrain menghormati keinginan rakyat yang menginginkan adanya negara hukum yang demokratis. "

Ulama senior Syiah Irak, Ayatollah Ali al-Sistani, yang jarang melakukan intervensi publik dalam politik, mengeluarkan seruan bagi pemerintah Bahrain untuk menghentikan penggunaan kekerasan terhadap warga tak bersenjata," kata juru bicaranya Hamid al-Khafaf.

Di Baghdad, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di basis Sadr di Sadr city, melambaikan bendera Bahrain dan bendera Irak dan meneriakkan "Ya, ya ke Bahrain!" Satu spanduk berbunyi: "Para penguasa Arab Saudi adalah pembunuh!"

Di kota suci Syiah Irak Basra dan Najaf massa berjumlah ratusan turun ke jalan meneriakkan slogan-slogan serupa.

"Moqtada al-Sadr menyerukan demonstrasi hari ini di Baghdad dan Basra untuk mendukung rakyat Bahrain dan mengutuk pembunuhan terhadap kaum revolusioner yang tidak bersalah," kata ajudan senior Sadr, Hazim al-Araji kepada Reuters.

Ulama senior Syiah lainnya di Najaf, Bashir al-Najafi, juga mengutuk tindakan keras Bahrain.

"Pemerintah Bahrain mengejutkan kami dengan mendatangkan pasukan bersenjata dari negara tetangga .. yang menyerang desa serta menumpahkan darah warga tak bersenjata yang mengangkat slogan perdamaian." kata Najafi dalam sebuah pernyataan.(fq/reu)