Kelompok oposisi Syiah Bahrain pada hari Rabu kemarin (30/3) mendesak pemimpin Syiah Iran untuk tidak ikut campur urusan internal negara Arab, setelah adanya tuduhan pemerintah Bahrain bahwa Teheran telah ikut campur tangan dalam aksi protes anti pemerintah Sunni Bahrain.
Ali Salman – salah seorang tokoh oposisi- juga memperingatkan terhadap warga Bahrain yang bisa digunakan sebagai proxy perang antara negara adidaya saingan regional Iran dan Arab Saudi.
"Kami mendesak Iran untuk tidak ikut campur dalam urusan internal Bahrain," katanya dalam konferensi pers, juga menuntut penarikan pasukan Teluk yang dipimpin Saudi yang ditempatkan di kerajaan Bahrain pada pertengahan Maret lalu untuk membantu meredam aksi protes.
"Kami menuntut Arab Saudi menarik pasukan semenanjung teluk dari Bahrain," katanya. "Kami tidak ingin Bahrain berubah menjadi medan perang bagi Arab Saudi dan Iran."
Dua puluh empat orang, empat di antaranya polisi, tewas dalam satu bulan kerusuhan, Menteri Dalam Negeri Bahrain Rasyid bin Abdullah Al-Khalifa mengatakan pada hari Rabu kemarin, dirinya juga mengkaitkan bahwa aksi protes di Bahrain didukung oleh Iran dan kelompok Syiah Libanon Hizbullah.(fq/afp)