Ketua Persatuan Ulama Internasional Syaikh Yusuf Qaradawi menghimbau umat Islam untuk membela Iran, jika Iran diserang negara-negara Barat terkait program nuklir Negeri Para Mullah itu.
Qaradawi mengatakan, meski ia tidak mengkritik upaya-upaya kaum Muslim Syiah untuk menanamkan pengaruhnya di tengah komunitas Muslim Sunni, Ia dengan tegas membela hak-hak Iran untuk memiliki sumber energi nuklir dan menentang ancaman-ancaman Barat terhadap Iran.
"Iran adalah bagian dari bangsa Muslim. Umat Islam harus membela Iran, jika Iran diserang atau diinvasi oleh negara lain, " tukas Qaradawi.
Bid’ah
Qaradawi mengatakan, Muslim Syiah yang menjadi mayoritas Muslim di Iran adalah bagian dari umat Islam, yang meyakini satu al-Aquran, meyakini Rasulullah Muhammad Saw dan salat dengan arah kiblat yang sama. Namun ia mengkritik salah satu tradisi kaum Muslim Syiah Imamah yang menyakiti diri sendiri ketika memperingati wafatnya Imam Hussein, cucu Rasulullah.
"Saya mengakui persatuan umat Islam. Tapi menampari muka sendiri, memukuli dada sampai berdarah-darah saat memperingari wafatnya Imam Hussein (cucu Rasulullah) adalah bid’ah, " kata Qaradawi seperti dilansir Islamonline.
"Mereka juga melakukan hal serupa ketika berziarah ke makam keturunan-keturunan Rasulullah, seolah-olah mereka meminta bantuan pada selain Allah, " sambung Qaradawi yang juga menjabat sebagai ketua persatuan ulama internasional.
Imamah adalah salah satu sekte dalam Muslim Syiah yang meyakini adanya 12 imam dan paling banyak pengikutnya dari kalangan Muslim Syiah.
Meski demikian, Qaradawi menegaskan bahwa Muslim Syiah Imamah tetap Muslim. "Siapa saja yang mengucap kalimat syahadat adalah Muslim, hanya saja ada tradisi mereka yang termasuk dalam katagori bid’ah. Tapi mereka tetap bagian dari umat Islam, " jelas Qaradawi. Ia juga mengatakan sudah mendiskusikan masalah ini dengan para pemuka Muslim Syiah. (ln/iol)