Usianya baru enam tahun, tapi ia sudah dikenal di kalangan para ulama, bahkan dipanggil Syaikh, karena pada usia sebelia itu, bocah bernama Abdur Raufu Aderounmu sudah hapal al-Quran dan ikut berdakwah ke mana-mana bersama sang ayah, Haji Suleiman Aderounmu.
Ditanya tentang bagaimana ia bisa mencapai posisi sehingga ia berhak dipanggil Syaikh, Abdur Raufu, siswa sekolah dasar di Ibadan ini dengan rendah hati mengatakan bahwa semuanya itu adalah karunia dari Allah swt.
Anak kedua dari lima bersaudara itu, pada Surat kabar Nigerian Tribune edisi Kamis 4 November mengatakan bahwa ia sudah sering membantu ayahnya memberikan ceramah baik di radio maupun televisi.
Raufu ternyata bukan hanya mampu menghapal al-Quran, tapi ia juga memiliki pengetahuan yang luas tentang kandungan ayat-ayat al-Quran, sehingga orang menjulukinya dengan "Ajanasi" yang berarti "juru tafsir." Ketika ayahnya berceramah dan membaca ayat-ayat al-Quran, Raufu membantunya dengan menjelaskan arti ayat yang dibacakan sehingga yang mendengar memahami makna ayat al-Quran tadi.
Raufu sudah belajar al-Quran sejak berusia tiga tahun. Ia sekolah di sekolah berbahasa Arab milik ayahnya. Tak heran kalau pada usia yang relatif masih sangat muda, pengetahuannya tentang Islam dan kitab suci al-Quran sudah sedemekian luas.
Di bulan Ramadhan ini Syaik cilik Abdur Raufu dalam ceramahnya selalu menghimbau semua umat Islam agar selalu takut pada Allah swt. Ia bahkan menyerukan gubernur negara bagian Oyo, untuk segera memecahkan krisis buruh yang terjadi di negara bagian itu. Para buruh di Oyo, saat ini sedang melakukan aksi mogok kerja menuntut agar gaji mereka segera dibayarkan.
Raufu mengatakan, jika gaji tidak dibayarkan akan menimbulkan kekacauan sosial dan ekonomi. "Para buruh menderita, mereka yang Muslim tidak bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik karena mereka tidak punya uang untuk membeli makanan dan keperluan lainnya untuk berbuka dan sahur, " kata Syaikh Raufu.
Mengomentari keistimewaan puteranya, Haji Sulaeman mengatakan, ada beberapa hal yang membuat anak laki-lakinya itu istimewa, yang membuatnya terlihat lebih dewasa daripada orang dewasa pada umumnya.
"Selama empat tahun sejak ia menjadi da’i, ia telah mendapatkan berbagai penghargaan dari berbagai organisasi Islam dari dalam dan luar negeri. Setidaknya ada 20 penghargaan yang ia terima, " ujarnya.
Menurut Haji Sulaeman, puteranya itu sudah melakukan sholat lima waktu secara teratur sejak berusia empat tahun. (ln/NT)