Sosok dibalik diproduksinya film anti-Islam yang memicu aksi protes melawan AS di seluruh dunia Islam, pada hari Rabu (7/11) diputuskan untuk dikirim kembali ke penjara selama satu tahun atas pelanggaran masa percobaan hukuman terhadap dirinya, terkait perannya dalam film anti Islam tersebut.
Dalam ruang sidang federal yang dijaga ketat di Los Angeles, Mark Basseley Youssef mengaku menggunakan nama alias dan berbohong kepada petugas yang mengadilinya serta melanggar ketentuan pembebasan bersyaratnya dari penjara tahun ini setelah menjalani hukuman atas tuduhan penipuan bank.
Youssef, seorang warga Koptik kelahiran Mesir diidentifikasi dalam beberapa catatan publik dengan nama kelahirannya, Nakoula Basseley Nakoula, telah ditahan sejak penangkapan perlindungnya pada bulan September lalu, kata pengacaranya.
Setidaknya Youssef mengakui keterlibatannya dalam pembuatan film anti Islam itu dengan menggunakan nama alias Sam Bacile, dan menipu para pemain yang ia gunakan dalam memproduksi film tersebut.
Selain hukuman satu tahun penjara, Hakim Distrik AS Christina Snyder memerintahkan Youssef diawasi selama empat tahun begitu ia keluar dari penjara.
Klip film berdurasi 13 menit yang dikaitkan dengan Youssef, menggambarkan Nabi Muhammad sebagai orang bodoh dan memiliki penyimpangan seksual, meskipun para pemain mengatakan mereka ditipu karena awalnya mereka menganggap film itu adalah sebuah drama petualangan yang berjudul “Desert Warrior.”
Setidaknya satu aktris film itu telah menggugat Youssef, mengklaim gara-gara film tersebut dirinya dirugikan dan keselamatan dirinya terancam.
Asisten Jaksa Robert Dugdale mengatakan beberapa pemain telah menerima ancaman kematian dan khawatir dengan hidup mereka.
Film ini memicu sentiman anti-Amerika serta kerusuhan di negara-negara Arab dan Muslim.(fq/reu)