Sebuah survey terbaru yang dilakukan oleh lembaga survei YouGov untuk surat kabar Inggris Daily Telegraph menunjukkan, mayoritas responden merasa terancam dengan Islam.
Survei dilakukan melalui internet terhadap 1.757 warga Inggris usia dewasa mulai tanggal 22-24 Agustus 2006.
Dari jumlah responden itu, 53 persen mengaku khawatir terhadap pengaruh agama Islam secara keseluruhan, bukan hanya elemen-elemen yang mereka sebut sebagai fundamentalis. Prosentase kekhawatiran ini meningkat 21 persen dibandingkan dengan hasil survey yang pernah dilakukan pada tahun 2001 lalu.
Selain itu, responden yang mendukung pernyataan bahwa ‘banyak warga Muslim di Inggris yang tidak punya rasa setia pada negara dan siap memaafkan atau melakukan tindakan terorisme’, prosentasenya meningkat hampir dua kali lipat, yaitu sekitar 18 persen.
Sementara, responden yang mengaku percaya bahwa ‘secara praktis warga Muslim Inggris mencintai perdamaian, warga yang taat hukum yang menyesalkan adanya tindakan teroris seperti masyarakat umumnya’ prosentasenya menurun menjadi 16 persen.
Menteri Kemasyarakatan Inggris, Ruth Kelly baru-baru ini membentuk sebuah komisi integrasi dan pembauran, menyusul terjadinya serangan bom London pada 7 Juli 2005 lalu.
Ia menyerukan agar dilakukan ‘perdebatan yang jujur’ dalam hal bagaimana bisa mengikat dan mengakui multikulturalisme bisa mengarah pada isolasi pada komunitas-komunitas tertentu.
Seruan Kelly memicu komentar dari sejumlah kelompok Muslim. Organisasi pemuda Muslim Ramadhan Foundation mengkritik Kelly karena dinilai tidak mampu memahami bahwa integrasi ibaratnya sebuah ‘jalan dua arah.’ (ln/Theguardian)