Jumlah kaum perempuan yang punya kebiasaan merokok di Arab Saudi ternyata cukup tinggi, bukan hanya di kalangan perempuan dewasa tapi juga remaja puteri. Jumlahnya, menurut laporan kementerian kesehatan Saudi yang membidangi program anti-merokok, mencapai sekitar 600 ribu orang.
Negara Petrodollar ini, merupakan salah satu negara yang paling tinggi tingkat konsumsi rokoknya. Dari 27 juta total penduduk Saudi-jumlah ini sudah termasuk warga negara asing-enam juta orang di antaranya adalah perokok, dengan konsumsi rokok mencapai 40 ribu ton tiap tahunnya atau jika di-uang-kan setara dengan 1, 3 milyar dollar. Dari enam juta perokok, 600 ribu di antaranya adalah kaum perempuan dewasa dan remaja.
"Kerajaan Saudi menempati posisi ke-23 negara-negara yang konsumsi rokoknya tinggi, " ungkap penanggung jawab gerakan anti-merokok Arab Saudi, Dr. Abdullah al-Badah.
Sementara itu, Direktur Lembaga Sosial Peningkatan Kesadaran Masyarakat terhadap Rokok dan Obat-obatan Terlarang yang berbasis di Makkah, Muhammad Ibnu Marzouk al-Harithy mengungkapkan, setiap tahunnya terjadi 23 ribu kasus kematian yang disebabkan oleh penyakit akibat kebiasaan merokok.
"Jika kita asumsikan, enam juta perokok di Saudi mengkonsumsi sedikitnya satu pak rokok seharga 5 riyal, total pengeluaran setiap harinya untuk rokok mencapai 30 juta riyal, " ujar Ibnu Marzouk.
Ia juga mengungkapkan, dari hasil survei diketahui bahwa sekitar delapan persen anak-anak muda di Saudi, laki-laki dan perempuan, sudah mulai merokok sebelum mereka masuk sekolah dasar, 20 persen saat di sekolah dasar, 30 persen saat di sekolah menengah.
Keprihatinan atas tingginya jumlah perokok, terutama di kalangan anak muda Arab Saudi, juga diungkapkan oleh Dr Amer Radwi dari Pusat Onkologi Princess Noura di Rumah Sakit King Abdul Aziz, Jeddah. Ia menyerukan kampanye nasional anti-rokok untuk mengurangi jumlah perokok khususnya di kalangan remaja.
"Para pelajar di sekolah-sekolah dan universitas harus menjadi target kita, karena merekalah yang menjadi mayoritas kebiasaan merokok sebelum usia 20 tahun, " ujar Radwi.
Ia jmeminta pemerintah segera menerapkan larangan merokok di tempat-tempat umum. Radwi juga mengingatkan para perokok laki-laki dan perempuan soal bahaya merokok yang bisa menimbulkan aneka penyakit kanker. Dan hal serupa, tambah Radwi, juga bisa terjadi pada perokok pasif.
"Orang yang tidak merokok sebaiknya menghindar dari area merokok, karena menjadi perokok pasif sama bahayanya. Para orang tua sebaiknya tidak merokok di dalam rumah untuk melindungi anak-anak mereka dan keluarga lainnya dari dampak buruk merokok, " saran Radwi.
"Rokok mengandung sekitar 4. 500 bahan kimia, termasuk lebih 60 karsinogen, " tambahnya. Rokok juga mengandung racun berbahaya bagi tubuh manusia, seperti karbon monoksida, tar dan arsenik. (ln/arabnews)