Survei: Persepsi Barat Tentang Islam dan Umat Islam Terbukti Keliru

Sebuah hasil survei menunjukkan bahwa Barat selama ini memiliki persepsi yang salah tentang Islam dan umat Islam. Barat, terutama sejak peristiwa serangan 11 September 2001 di AS, mengindentikkan Islam dengan terorisme dan Islam dinilai tidak demokratis.

Namun hasil survey yang dilakukan lembaga survei Gallup menunjukkan bahwa mayoritas umat Islam sangat menentang aksi-aksi kekerasan dan sangat demokratis. Survei dilakukan dengan waktu yang cukup panjang yaitu sejak enam tahun silam, pasca serangan 11 September, meliputi 40 negara di kawasan Asia, Afrika, Eropa dan Timur Tengah dengan melibatkan 50.000 responden.

Hampir 90 persen responden, berdasarkan hasil survei, mengutuk serangan 11 September dan hanya 7 persen responden-yang disebut radikal- yang mendukung serangan itu. Hasil survei juga menunjukkan bahwa mayoritas responden kagum akan demokrasi di Barat serta kemajuan teknologi yang dicapainya, namun umat Islam tidak mau Barat memaksakan kehendaknya pada mereka.

"Apa yang kita temukan dari survei ini adalah, bahwa umat Islam sama sekali tidak membenci kebebasan dan demokrasi yang berlaku di Barat, " kata Dr. John Esposito saat menjelaskan hasil studi tersebut di Washington, Selasa (26/2) malam.

"Umat Islam hanya ingin menentukan nasibnya sendiri, bukan menginginkan demokrasi ala AS atau demokrasi yang diterapkan AS… mayoritas umat Islam menginginkan demokrasi yang sejalan dengan nilai-nilai agama, " sambung Esposito, yang juga profesor studi Islam di Georgetown University, Washington dan pemimpin redaksi Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World. Esposito rencananya akan membukukan hasil survei tersebut dengan judul "Who Speaks for Islam? What Billion Muslims Really Think."

Mayoritas responden dalam survei itu mengecam keyakinan Barat bahwa Islam mendorong munculnya radikalisme dan mengutuk aksi terorisme dalam bentuk apapun, karena korban aksi-aksi terorisme kebanyakan warga sipil tak berdosa.

Direktur Gallup Center for Muslim Studies, Dalia Mogahed mengatakan, agama memegang peranan penting dalam kehidupan umat Islam di seluruh dunia, terutama di Indonesia (99 persen), Mesir (98 persen) dan Pakistan (95 persen).

"Tapi hal itu tidak bisa ditafsirkan bahwa mereka mendukung terorisme, " kata Mogahed.

Kesimpulannya, lanjut Mogahed, melihat fakta yang terungkap dari hasil survei ini, sudah saatnya Barat mengkaji kembali kesalahan persepsinya yang sudah kadung meluas tentang Islam dan umat Islam.

"Karena kami mendengar suara sekitar satu milyar umat Islam di dunia, dan bukan segelintir umat Islam yang bersuara vokal, " tandas Mogahed. (ln/al-arby/iol)