Lebih dari 80 persen warga Israel percaya bahwa prostitusi bukanlah sesuatu hal yang harus dilarang, bukan tindakan kriminal, dan bahkan harus didukung. Temuan ini diperoleh dari sebuah survey terbaru yang diselenggarakan oleh Komite Parlemen Israel (Knesset) tentang “Status Perempuan” hari Senin kemarin (15/10).
Dalam survey ini, lebih dari 500 warga Israel diwawancarai secara acak. Knesset’s Research Department dan Teleseker Company menanyakan kepada mereka apakah prostitusi, termasuk para lelaki yang datang ke tempat-tempat lokalisasi dan melakukan transaksi dengan para pelacur dan organisasi yang menyediakan jasa pelacuran (germo) harus dilarang dan diajukan ke pengadilan.
Jawaban yang diperoleh menyatakan bahwa mayoritas responden mengaku hal itu tidak perlu dilakukan bahkan bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM).
Hukum yang berlaku di Israel sampai dengan saat ini mengenai masalah pelacuran hanya melarang siapa pun untuk menyelundupkan perempuan-perempuan luar untuk dijadikan pelacur ke Israel tanpa izin, teramsuk di sini perdagangan perempuan luar yang dimasukkan ke wilayah pendudukan Israel. Prostitusi dan transaksi terkait jasa tersebut tidak dilarang.
Survei mengenai apakah pelacuran harus dibasmi di Israel itu merupakan usulan dari Knesset sendiri untuk mengetahui keinginan warga Israel. Walau mayoritas responden menyeujui prostitusi, namun ada juga sebagian kecil yang menolaknya dan menyatakan bahwa baik konsumen maupun penyedia jasa pelacuran harus dituntut di muka hukum, bahkan foto-foto mereka harus dipampang ke muka publik agar ada efek jera.
Sebagai gambaran, orang-orang Yahudi merupakan orang-orang yang terbanyak berada di belakang bisnis pelacuran di seluruh dunia. Lewat kelompok mafia, dari mafia jalanan hingga mafia berdasi, mereka mengorganisir pelacuran dari tingkat yang yang paling rendah ke prostitusi kalangan jet set. Bahkan MOSSAD sendiri memiliki sayap intelijen yang mempergunakan perempuan cantik dan laki-laki rupawan, yang disebutnya ‘Swallows’ dan ‘Romeos’, sebagai pelacur untuk mengumpan musuh-musuhnya.(Rizki/jpost)