Survei: Masyarakat Malaysia Tak Percaya Anwar Ibrahim Lakukan Pelecehan Seksual

Sejumlah survei yang dilakukan di Malaysia, menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak percaya tokoh oposisi Anwar Ibrahim melakukan sodomi, tuduhan yang pernah membawa Anwar ke penjara selama enam tahun.

Perusahaan riset independen Merdeka Center, adalah satu perusahaan yang melakukan survei tersebut. Dari 225 orang etnis Malaysia berusia 20 tahun ke atas yang disurvei, 60 persennya meyakini bahwa tuduha sodomi itu bermotifkan politik dan hanya 6 persen responden yang percaya bahwa Anwar Ibrahim memang melakukan sodomi.

"Ini akan menjadi pertarungan yang sulit bagi pemerintah karena publik makin sinis terhadap pemerintah, " kata Ibrahim Suffian dari Merdeka Center.

Survei lainnya yang dilakukan situs berita independen Malaysiakini, hasilnya menunjukkan 94, 4 persen responden meyakini tuduhan sodomi itu adalah bagian dari konspirasi politik untuk menjatuhkan Anwar Ibrahim.

Hari Selasa (1/7) malam, lebih dari 7.000 orang secara spontan berkumpul di stadion Shah Alam untuk memberikan dukungan pada Anwar Ibrahim. Aksi itu merupakan aksi dukungan terbesar terhadap Anwar Ibrahim, sejak ia diadukan ke polisi hari Kamis pekan kemarin, atas tuduhan melakukan pelecehan seksual di sebuah apartemen mewah di Kuala Lumpur.

Kepala polisi Ismail Omar, seperti dilansir New Straits Times, menyebut pelecehan seksual itu sebagai sodomi. Tapi sejauh ini, pihak kepolisian belum meminta keterangan langsung dari Anwar. Di Malaysia, sodomi adalah tindak kriminal dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Anwar Ibrahim yang sempat meminta perlindungan di kedutaan besar Turki di Kuala Lumpur, menyebut tuduhan itu adalah bagian konspirasi untuk mencegah dirinya naik ke tampuk kekuasaan di Negeri Jiran itu. Apalagi dalam pemilu parlemen kemarin, kelompok oposisi pimpinan Anwar berhasil merebut kursi parlemen dengan jumlah yang cukup signifikan.

Anwar Ibrahim menyatakan akan melakukan langkah hukum untuk membuktikan bahwa Saiful Bukhari, orang yang mengadukannya ke polisi adalah orang dekat Deputi Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Dalam aksi massa semalam, Anwar menegaskan dia tidak akan duduk diam dan membiarkan apa yang telah menimpanya 10 tahun yang lalu terjadi lagi. "Kita akan melakukan perlawanan. Ketika ketika berhasil mengambilalih negeri ini, hal pertama yang akan kita lakukan adalah menurunkan harga BBM, " kata Anwar disambut teriakan "Reformasi" dari ribuan pendukungnya yang berkumpul di stadion Shah Alam malam itu. (ln/al-araby)