Iran yang selama ini bertahan menghadapi tekanan dunia internasional, khususnya AS dan sekutunya, tidak berdiam diri. Melalui duta besarnya di PBB, Javad Zarif, Iran melayangkan surat resmi ke Sekjen PBB Kofi Annan agar PBB segera mengambil tindakan terhadap AS yang sudah mengeluarkan ancaman bagi kemungkinan negara itu menggunakan nuklir untuk menyerang target-target di Iran. Iran menilai ancaman tersebut berbahaya dan melanggar hukum internasional.
Dalam suratnya pada Annan yang berhasil didapt Associated Press, Javad Zarif menyebut penolakan Bush untuk mengesampingkan serang nuklir terhadap Iran dan pernyataan serupa yang dilontarkan Menlu AS Condoleezza Rice sebagai ‘ancaman yang kurang ajar dan ilegal’.
Surat resmi Iran pada PBB itu dilatarbelakangi oleh pernyataan Presiden AS Gorge W. Bush pada 18 April ketika ditanya apakah opsi AS terkait masalah Iran termasuk kemungkinan menggunakan serangan nuklir. Saat itu Bush menjawab, "Semua kemungkinan sudah disiapkan," meski Bush menegaskan bahwa AS akan terus memfokuskan pada upaya diplomasi.
Lebih lanjut Zarif menyatakan, ‘dalih palsu’ yang dilontarkan oleh para pejabat AS pada publik dan ancaman ilegal mereka yang akan mengerahkan kekuatan untuk menyerang Irak, tidak bisa dibantah lagi merupakan pelecehan terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip dasar dari kesepakatan PBB.
"Kebijakan AS yang agresif yang bermaksud ingin menggunakan senjata nuklir juga sudah melanggar kesepakatan nonproliferasi nuklir dan kesepakatan-kesepakatan multilateral yang melibatkan AS, " sambung Zarif.
Ia juga membeberkan pernyataan-pernyataan yang dilontarkan pejabat pemerintah AS, khususnya pernyataan-pernyataan Bush yang menurutnya jelas-jelas menegaskan kebijakan dan keinginan AS untuk menggunakan senjata nuklir.
Menurutnya, kegagalan PBB di masa lalu untuk merespon ancaman-ancaman ilegal dan tidak bisa ditoleransi tentang penggunaan senjata nuklir, menyebabkan para pejabat pemerintah AS makin berani untuk bertindak lebih jauh bahkan mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir sebagai opsi mereka.
Menanggapi surat yang dilayangkan oleh Iran itu, Duta Besar AS untuk PBB John Bolton menyatakan, "Kalau Iran ingin diperlakukan berbeda, maka Iran harus menghentikan pengembangan senjata nuklirnya dan menghentikan terorisme."
Sementara itu, juru bicara PBB Marie Okabe menyatakan Sekjen PBB belum memberikan komentar atas surat Iran tersebut.
Juru runding nuklir Iran, Ali Larijani di Teheran menegaskan bahwa Iran terbuka dengan segala bentuk negosiasi untuk mempertahankan hak negara itu atas program nuklirnya dan meminta pertikaian nuklir Iran dengan dunia internasional dikembalikan ke IAEA dan tidak dibawa-bawa ke dewan keamanan. (ln/guardian)