Koran paling laku di Iran mengumumkan akan menggelar perlombaan gambar kartun tentang Holocaust. Perlombaan ini digelar sebagai respon atas pembuatan dan publikasi karikatur Nabi Muhammad Saw di media massa Eropa.
"Ini merupakan kontes kartun Holocaust berskala internasional," kata Farid Mortazavi, editor graphis surat kabar Hamshahri, seperti dipublikasikan oleh kantor walikota Tehran.
Mortazavi mengatakan, rencana kontes kartun itu sebagai uji coba atas pernyataan bahwa pers boleh menerbitkan materi-materi yang bisa menyinggung pihak lain atas nama kebebasan berekspresi.
"Media-media Barat menerbitkan kartun-kartun yang sudah melanggar kesucian agama dengan dalih kebebasan berekspresi, jadi, kita lihat saja, jika mereka serius dengan apa yang mereka katakan dan apakah mereka juga akan ikut mempublikasikan kartun holocaust ini," papar Mortazavi.
Dalam harian Shamshahri edisi Selasa (7/2), Mortazavi mengatakan bahwa pihaknya akan mengundang para kartunis untuk ikut dalam kompetisi ini dengan tawaran hadiah berupa koin emas bagi 12 kartun terbaik, jumlah yang sama dengan kartun yang menghinakan Nabi Muhammad Saw.
Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad dikenal kerap mendukung kelompok sejarawan revisionis, yang menyatakan bahwa peristiwa Holocaust terhadap bangsa Yahudi pada saat kekuasaan Nazi Hitler pada Perang Dunia II terlalu dilebih-lebihkan. Khususnya oleh Israel untuk menarik simpati masyarakat dunia. Ahmadinejad bahkan mengatakan bahwa Holocaust cuma mitos belaka yang dimanfaatkan bagi pembentukan negara Israel.
Pekan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran juga mengundang PM Inggris Tony Blair ke Tehran untuk berpartisipasi dalam konferensi tentang Holocaust yang rencananya akan digelar di Tehran. Blair menilai rencana konferensi itu sebagai tindakan yang lucu dan mengejutkan. Ia mengatakan, "Ahmadinejad seharusnya datang dan melihat sendiri bukti-bukti Holocaust di negara-negara Eropa. (ln/aljz)