– Menarik kerudung wanita Muslim (25 poin).
– Melemparkan cairan asam ke wajah Muslim (50 poin).
– Memukuli Muslim (100 poin).
– Menyiksa Muslim dengan listrik, menguliti mereka, menyiksa dengan alat (250 poin).
– Membunuh Muslim dengan pistol, pisau, atau kendaraan (500 poin).
– Membakar atau membom masjid (1.000 poin)
– Menuklir Mekkah (2.500 poin)
Menurut Tell Mama, kemunculan surat ini memicu ketakutan di kalangan umat Islam Inggris.
“Warga Muslim bertanya apakah mereka akan aman, apakah anak-anak mereka aman bermain di luar. Kami meminta mereka untuk tetap tenang,” kata Iman Atta, direktur Tell Mama, seperti dikutip dari media Inggris, Sky News.
Tell Mama meminta warga Muslim melaporkan jika mengalami tindak kekerasan, soal surat ini juga telah diadukan ke kepolisian yang langsung menanganinya sebagai kasus terorisme.
Menurut polisi Inggris, kasus ini sangat serius dan mereka akan menangkap para pengirim surat tersebut.
“Kami menanggapi kebencian yang ekstrem terhadap agama dengan serius. Surat ini telah menyebabkan ketakutan dan kecemasan warga Muslim. Surat ini ingin memecah belah masyarakat,” kata kepala bagian terorisme di kepolisian Inggris, Martin Snowden.
Kasus ini menjadi cerminan meningkatkan kejahatan berlandaskan kebencian terhadap Muslim di Inggris. Menurut data Kementerian Dalam Negeri Inggris, ada 80.393 kasus kejahatan berlandaskan kebencian di Inggris antara 2016-2017, meningkat 29 persen dibanding tahun sebelumnya.
Berdasarkan sensus 2011, umat Muslim di Inggris berjumlah lebih dari 2,7 juta orang, atau 4,4 persen dari total populasi. Jumlah ini meningkat dari sensus sebelumnya pada 2001, yaitu 1,55 persen. [kmp]