Suku Badui Mesir pada hari Senin kemarin (16/7) membebaskan dua wisatawan AS yang ditahan di lokasi rahasia selama tiga hari di Semenanjung Sinai, seorang pejabat senior keamanan mengatakan kepada AFP.
“Keduanya telah dibebaskan setelah negosiasi yang sukses dengan suku Badui dan mereka sekarang di markas keamanan Sinai Utara,” kata pejabat itu.
Negosiasi dilakukan dengan dimediasi oleh para tetua Badui, kata pejabat itu, tapi menolak untuk menguraikan ketentuan kesepakatan.
Pimpinan penculik, Germy Abu Masouh, menculik dua orang – seorang pria dan wanita AS – dan pemandu mereka di Sinai Mesir pada hari Jumat pekan lalu, menuntut pembebasan pamannya yang ditahan atas tuduhan terlibat kasus narkoba.
Jenderal Ahmed Bakr, kepala keamanan Sinai Utara, menegaskan bahwa tiga orang telah dirilis, dalam laporan yang dirilis oleh kantor berita resmi MENA.
“Mereka semua dalam keadaan sehat,” katanya, menambahkan bahwa kedutaan AS telah diberitahu tentang pembebasan warga Amerika tersebut.
“Persiapan sedang dilakukan untuk mengangkut mereka ke Kairo,” kata Bakar.
Wilayah Sinai yang jarang penduduknya adalah tempat wisata yang paling favorit bagi wisatawan, tetapi juga rumah bagi penduduk Badui yang sebagian besar miskin dan tidak puas dengan pemerintah pusat.
Sejak pemberontakan yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak tahun lalu, Sinai semakin tumbuh tanpa hukum, dengan serangan terhadap kantor polisi dan peledakan 14 pipa yang menargetkan ekspor gas ke negara tetangga Israel dan Yordania.(fq/aby)