Eramuslim – Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud telah meninggal setelah hampir 10 tahun menjadi pemimpin tertinggi negara Saudi .
Di Saudi ini unik, putera mahkota bukanlah anak dari Raja yang berkuasa, tetapi diturunkan kepada saudara lelaki Rajanya , maka masa kekuasaan Raja Saudi ini diperkirakan berakhir sejalan habisnya putera mahkota sesama saudara kandung.
Dengan wafatnya Raja Abdullah , maka tahtanya akanberalih kepada saudaranya yang berusia tua juga yaitu Salman yang berusia 79 tahun dan memunculkan pertanyaan tentang suksesi selanjutnya dalam kerajaan kaya minyak itu.
Raja Abdullah secara resmi mengambil peran negara itu pada tahun 2005, wafatnya Raja Abdullah sedang diperhatikan dengan seksama seluruh dunia.
Sejak tahun 1953 ketika wafatnya Abdul Aziz bin Saud, pendiri negara Arab Saudi, putra sulungnya selalu digantikan oleh saudaranya – selama ia mampu dan bersedia untuk memerintah.
Meskipun usia Raja Abdullah diyakini hampir 90 tahun , dua pangeran mahkota berikutnya yang ditunjuk, Salman dan Muqrin, yang juga sudah berumur hampir berusia 80 dan 70 tahun .
Pada bulan Oktober 2011, Putra Mahkota Sultan bin Abdulaziz al-Saud meninggal di sebuah rumah sakit New York setelah serangkaian masalah kesehatan.
Kurang dari setahun kemudian, Nayef bin Abdul Aziz al-Saud, di usia 79 tahun , meninggal di kota Swiss Jenewa pada tanggal 16 Juni 2012.
Putra mahkota berikutnya, sekarang dinobatkan menjadi Raja, Salman al-Saud sudah berusia 79 tahun . Dia lah yang sering mewakili Arab Saudi dalam acara acara resmi internasional , termasuk KTT Teluk di Qatar pada bulan lalu.
Raja Abdullah membentuk Dewan kesetiaan, dan menambahkan posisi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada garis suksesi: yaitu wakil mahkota pangeran. Pada usia yang jauh lebih muda 68 tahun , Muqrin bin Abdul Aziz al-Saud diplot sebagai raja berikutnya setelah Salman .
“Pangeran Salman akan menjadi raja dan pada gilirannya, menunjuk Pangeran Muqrin bin Abdul Aziz, sebagai ahli warisnya . Tak lama kemudian, dewan kesetiaan mengkonfirmasi janji suksesi ini dan diperkirakan tidak akan ada krisis suksesi,”
Wafatnya Raja Abdullah sangat diamati secara internasional karena peran negara bukan saja sebagai salah satu eksportir minyak terbesar di dunia, tetapi juga lebih dari itu Arab Saudi memainkan peran penting dalam serangan udara koalisi pimpinan AS terhadap Mujahidin Negara Islam di Irak dan Suriah .
Potensi masalah kebijakan Arab Saudi terhadap IS diperkirakan akan tetap tidak berubah, para analis mengatakan. “Isu IS, pemerintahan Raja Saudi berikutnya diperkirakan tetap bersama koalisi AS karena sifat ancaman dari IS itu dinilai mengancam melemahkan legitimasi Raja Saudi yang berkuasa . Tidak akan ada perubahan dalam kebijakan,” Kata seorang analis Timur Tengah .
Adik terbungsu bin Abdul Azis , adalah Muqrin bin Abdul Aziz yang dinobatkan sebagai sebagai wakil putra mahkota, ia adalah yang termuda dari bapaknya pendiri Saudi Raja Abdulaziz, ia memiliki seorang ibu berasal Yaman.
Yang menjadi pertanyaan kelak, siapa putera mahkota pengganti Pangeran Muqrin ini ? akankah anak anak putra Mahkota Pangeran Muqrin ini yang akan bertempur satu sama lainnya untuk merebutkan kerajaan Saudi…dan saat itulah nubuwah Nabi kabarkan mengenai tanda akhir zaman? Wallahu Alam (Arby/Dz)
Dapatkan App Eramuslim for Android KLIK DISINI