Sudan Usir Diplomat Iran dan Tutup Seluruh Misi Diplomatik Syiah Iran di Negaranya

Sudanese men and children attend the early morning Eid Al-Fitr prayer and sermon in the eastern city of Omar Al-Mukhtar on September 10, 2010 as Muslims around the world start celebrating the three-day holiday that marks the end of the fasting month of Ramadan. AFP PHOTO/ASHRAF SHAZLY (Photo credit should read ASHRAF SHAZLY/AFP/Getty Images)

Eramuslim.com – Hubungan Arab Saudi dengan Iran makin memburuk, khususnya setelah kejadian eksekusi tokoh agama Syiah Nimr al-Nimr. Setelah berita eksekusi tersebut meluas, pengunjuk rasa pemeluk agama Syiah menyerang Kedutaan Besar Saudi di Teheran. Puncaknya, Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran atas serangan tersebut.

Pada hari Senin (4/1), pemerintah Saudi mengumumkan bahwa semua penerbangan dari dan ke Iran dibatalkan.

Mengutip CNN, di hari itu juga, Bahrain mengumumkan memutus hubungan diplomatik dengan Iran yang dianggap sebagai gangguan berbahaya untuk Bahrain dan negara Arab lainnya.

Uni Emirat Arab, juga mengumumkan bahwa hubungan diplomatiknya dengan Iran pun sedang menurun. UEA juga menarik duta besarnya di Teheran. Sebagian negara anggota Uni Emirat Arab menurunkan hubungan diplomatiknya, namun beberapa lainnya tidak ikut. Beberapa negara yang tak ikut memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Arab Saudi adalah Kuwait, Qatar, dan Oman.

Dukungan diplomatik terhadap Arab Saudi pun semakin menyebar ke Afrika. Sudan, yang mayoritas penduduknya Muslim, mengusir duta besar Iran dan seluruh misi diplomatik Iran di negara itu. Sudan juga menarik duta besarnya dari Iran.

Pemerintah Saudi mengumumkan langkah Sudan tersebut dan mengatakan bahwa Sudan melakukan itu karena merasakan gangguan para pemeluk agama syiah dari Iran di wilayah tersebut lewat pendekatan sektarian. (ts/cnn)