Dua gempa kuat yang mengguncang kawasan barat laut Iran menyebabkan setidaknya 220 orang tewas dan lebih dari 1.300 terluka.
Gempa menghantam dekat kota Tabriz dan Ahar, tetapi kebanyakan korban diperkirakan berasal dari sejumlah desa terpencil.
Gempa pertama terjadi sekitar pukul 16:53 waktu setempat, demikian laporan TV negara.
“Gempa membuat kepanikan yang luar biasa,” kata seorang warga kepada BBC. ”Semua orang berlari ke jalan dan sirene ambulan terdengar dimana-mana.”
Kota Haris dan Varzaqan di Provinsi Azerbaijan Timur merupakan kawasan yang terparah kata Khalil Saei, kepala komite krisis lokal kepada TV negara sebagaimana diberitakan Associated Press.
Ketakutan warga
Lusinan tim penyelamat telah dikirim ke kawasan gempa, tetapi upaya bantuan mengalami gangguan, diantaranya disebabkan oleh sambungan komunikasi yang terputus di kota Tabriz.
Bulan Sabit Merah Iran memperkirakan sekitar 16.000 orang telah menempati penampungan darurat setelah mereka meninggalkan rumah.
Presiden Mahmoud Ahmadinejad dalam sebuah pernyataan di situs resmi mengungkapkan rasa duka yang mendalam bagi mereka yang berada di kawasan bencana dan meminta otoritas untuk ”menggerakkan semua upaya untuk membantu populasi yang terpengaruh gempa,” demikian laporan kantor berita AFP.
Seorang pejabat provinsi memperingatkan warga di kawasan untuk tetap tinggal di luar untuk menghindari resiko gempa susulan.
“Keluarga saya sangat ketakutan. Ini sudah malam tetapi kami tidak bisa tidur,” kata Amina Zia seorang warga Tabriz kepada BBC.
“Gempa ini sangat kuat dan merusak.”
“Ada sekitar 10 gempa susulan yang berlangsung selama 10 menit,” tambahnya.
Dua gempa berlangsung dalam hitungan menit, demikian data yang dikeluarkan badan seismologi Universitas Teheran.
Iran berada di patahan geologi, sehingga rentan terhadap kegiatan seismik. Pada tahun 2003 gempa bumi di kota Bam menyebabkan 25.000 orang tewas.(fq/bbc)