Sedikitnya 30 orang telah tewas dan hampir 150 lainnya terluka selama empat hari aksi protes kemarahan di Afghanistan menolak pembakaran salinan kitab suci Al-Quran yang dilakukan oleh seorang pendeta ekstremis di Amerika.
Lebih dari 1.000 warga Afghanistan turun ke jalan di Mehterlam, timur ibukota Afghanistan, Kabul, pada hari Senin ini (4/4), menjadikan aksi protes kemarahan memasuki hari yang keempat, seorang koresponden Press TV melaporkan.
Di provinsi Kandahar, setidaknya dua polisi tewas dan 30 orang lebih terluka setelah protes anti-AS berubah menjadi aksi kekerasan.
Para demonstran Afghanistan yang marah mendesak adanya hukuman bagi mereka yang bertanggung jawab atas penodaan terhadap kitab suci Al-Qur’an.
Mereka juga membakar patung Presiden AS Barack Obama dan menuntut pasukan Amerika meninggalkan negara mereka.
Sebelumnya pada hari Sabtu lalu, 16 orang kehilangan nyawa mereka dan puluhan lainnya mengalami cedera selama unjuk rasa anti-AS di Kandahar.
Protes serupa juga telah dilakukan di ibukota Kabul Afghanistan dan provinsi-provinsi lainnya, termasuk Nangarhar, Laghman, dan Mazar-i-Sharif.
Tujuh pekerja asing PBB juga tewas ketika sejumlah kecil pengunjuk rasa marah menyerbu markas PBB di Afghanistan utara kota Mazar-i-Sharif pada Jumat lalu.
Pada tanggal 20 Maret Pastor Terry Jones, yang sudah menyebabkan kemarahan dunia internasional dengan mengancam untuk membakar salinan Alquran pada September tahun lalu, melanggar janji sebelumnya dengan menjadi saksi aksi pembakaran Al-Qur’an oleh seorang pastor di kota Gainesville.(fq/prtv)