Ruang sidang pengadilan Brooklyn pada Selasa (10/5) jadi ramai oleh kedatangan dua kelompok warga masyarakat yang saling berseberangan. Mereka adalah warga Sheepshead Bay yang menentang rencana pembangunan masjid di lingkungannya, dan komunitas Muslim yang juga sedang memperjuangkan pembangunan tempat ibadah mereka.
"Kesetaraan dan keadilan untuk semua manusia", kata-kata yang pernah dilontarkan Presiden AS Thomas Jefferson itu terlihat dipampang di dinding ruang sidang.
Warga Sheepshead Bay menolak rencana pembangunan masjid dengan alasan akan mengganggu lalu lintas, menyulitkan parkir kendaraan dan akan menimbulkan kebisingan akibat suara azan yang dikumandangkan dari masjid.
"Warga di sini kebanyakan keturunan Italia, Rusia, Yahudi dan Irlandia, tidak akan mendapatkan manfaat dari pembangunan masjid dan Islamic Center," demikian pernyataan warga yang antimasjid dalam situs mereka.
Pengacara yang mewakili mereka, Albert Butzel menolak jika ketidaksetujuan akan pembangunan masjid itu disebut sebagai sikap rasis. Karena masalah utamanya, kata Butzel, masjid itu akan dibangun di tengah pemukiman warga.
"Dengan alasan ini, warga juga akan menolak pembangunan gereja atau sinagog," dalih Butzel di hadapan hakim Mark Partnow.
Butzel menyebut masjid yang akan dibangun oleh komunitas Muslim sebagai "invasi". "Bangunannya tiga tingkat, akan menimbulkan persoalan lalu lintas karena tidak ada fasilitas tempat parkir selain di pinggir jalan. Kami yakin, peraturan penzonaan sudah dilanggar," tambah Butzel.
Namun kuasa hukum komunitas Muslim, Lamis Deek mengungkapkan bahwa warga Muslim di Sheepshead Bay menghadapi "suasana yang sengaja diciptakan untuk meneror" komunitas Muslim di kota itu. Deek menegaskan bahwa penolakan terhadap pembanguna masjid semata-mata karena sikap rasis dan kebencian. Ia menunjuk sebuah gereja besar di Sheepshead Bay yang juga tidak menyediakan lahan parkir serta sebuah sinagog yang sedang dalam pembangunan.
"Mengapa warga juga tidak melakukan aksi protes terhadap gereja dan sinagog yang juga dibangun tidak jauh dari sini," tukas Deek.
Setelah mendengarkan argumen dari kedua belah pihak, hakim Mark Partnow memutuskan bahwa menolak permohonan kelompok warga yang menginginkan rencana pembangunan masjid dihentikan. Keputusan hakim disambut tepuk tangan dari kelompok warga yang mendukung pembangunan masjid.
"Saya sangat bahagia. Saya sangat lega," ujar Huwaida Mansoor, seorang muslimah dari Sheepshead Bay.
"Saya senang dengan keputusan ini. Hidup ditengah mereka yang protes dan mendengar apa yang mereka katakan, melihat sikap dan pandangan mereka yang penuh kebencian, sangat tidak nyaman. Kami hanya ingin hidup dengan damai," sambung muslimah lainnya bernama Diana Mohammed. (ln/bbc)