Ribuan rakyat Mesir terkejut ketika mereka melihat spanduk raksasa di jalan-jalan Kairo yang mempromosikan mantan presiden Hosni Mubarak sebagai calon presiden, beberapa jam setelah ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Spanduk-spanduk, yang memasang logo partai yang berkuasa sebelumnya, dan sekarang dibubarkan, Partai Nasional Demokrat, mulai beredar di situs-situs jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter di mana banyak user berasumsi spanduk tersebut dibuat dan ditempatkan oleh loyalis rezim sebelumnya, surat kabar Saudi Asharq al-Awsat melaporkan.
Setelah banyak warga Mesir marah dan merobek beberapa spanduk, sekelompok pemuda mengaku bertanggung jawab atas tindakan yang membingungkan tersebut dan mengumumkan bahwa spanduk yang mereka pasang adalah bagian dari kampanye kesadaran masyarakat yang mereka putuskan untuk dilakukan.
Spanduk tersebut adalah simbol dalam upaya memperingatkan rakyat Mesir terhadap antek rezim sebelumnya dan berusaha membawa kembali Mubarak, kata Mahmoud Ibrahim, seorang insinyur 25 tahun dan salah satu penyelenggara kampanye.
“Kami terinspirasi oleh hasil putaran pertama pemilihan presiden yang memungkinkan mantan perdana menteri Mubarak, Ahmad Syafiq masuk ke putaran kedua,” katanya kepada media. “Kami ingin memberitahu orang bahwa jika mereka memilih dia, mereka pada dasarnyamemiliki Mubarak sebagai presiden mereka.”
Ibrahim mengatakan bahwa ia dan penyelenggara kampanye lain percaya bahwa revolusi sedang berperang dengan rezim Mubarak dan mereka perlu mengerahkan usaha maksimal untuk menaklukkannya.
“Orang berpikir bahwa loyalis rezim sebelumnya telah membuat spanduk dan mereka merobeknya semua.”
Penyelenggara, menjelaskan bahwa pembuatan dan pemasangan spanduk dananya berasal dari kantong mereka sendiri.
“Setiap 10 spanduk biayanya sebesar £ 4.500 Mesir ($ 750).”
Ibrahim mencatat bahwa meskipun reaksi awal terhadap spanduk penuh kemarahan, ia, bersama dengan panitia lannya, kemudian menerima permintaan untuk membuat spanduk lebih banyak lagi dan menempatkann di bebyaerapa lingkungan di Kairo.
“Banyak orang sekarang menyadari pentingnya menunjukkan persamaan antara Mubarak dan Syafiq dan bahaya jika dia berkuasa.” (fq/aby)