Meskipun Ethiopia sudah melakukan intervensi militer yang jauh di Somalia sejak Desember 2006, tapi Mogadishu tetap dianggap sebagai wilayah pejuang Islam yang paling aman di seluru dunia. Setidaknya, itu kesimpulan Lovigaro sebuah harian Mogadishu saat mencantumkan laporan Aderan Gulami, seorang koresponden asli asal Somalia.
Pemerintahan Somalia disebutkan tak mampu mengontrol wilayahnya. Sementara Barat menganjurkan agar lebih baik Presiden sementara Somalia menyelamatkan para menteri dan pejabat tingginya ke lokasi aman, di kota di dataran tinggi yang disebut sebagai Villa Somalia, dengan penjagaan ekstra ketat dari serangan warga Somalia yang menentang mereka.
Tersingkirnya pasukan Mahkamah Islamiyah yang merupakan payung bersama aktifis Islam di Somalia, dari Mogadishu, ternyata memunculkan kekhawatiran lebih besar bagi AS dan sekutunya. Mulanya, mereka khawatir bila Mahkamah Islamiyah mendirikan sistem negara Islam yang bakal mempengaruhi situasi politik dan keamanan di Afrika sebagaimana Thaliban di Afghanistan. Tapi kini, setelah Mahkamah Islamiyah terusir paksa dari Mogadishu dengan tekanan dari pasukan pemerintah sementara Somalia yang didukung militer Ethiopia, maka Somalia menjadi tempat yang dianggap paling subur dan aman bagi aktifitas pejuang Islam dari seluruh dunia.
Enam bulan setelah aksi serangan yang dilakukan terhadap Mahkamah Islamiyah, terbukti mereka tidak sama dengan dua front aksi serangan barat seperti di Afghanistan dan Irak. Orang-rang Ethiopia hingga kini masih tetap berada di Somalia, meskipun awalnya mereka menyatakan diri secepat mungkin akan meninggalkan Somalia. Lalu, pasukan Mahakim Islamiyah berlindung di Eritrea, musuh Ethiopia selama ini. Sementara di Somalia, pasukan Ethiopia seperti tak pernah berhenti mendapat serangan dari kelompok bersenjata Mahkamah Islamiyah. Setiap perguliran hari selalu saja terdengar tembakan dan dentuman di sana sini, pertanda pasukan Mahkamah Islamiyah sedang bentrok dengan pasukan Ethiopia maupun pasukan pro pemerintah sementara.
Harian Lovigaro menyimpulkan, medan Somalia memang berbeda dengan apa yang diprediksi AS yang berpandu pada pengalaman perang di Afghanistan dan Irak. Terlebih, Ethiopia yang merupakan pemerintahan Salib yang seperti telanjang menerapkan strateginya untuk turut mengusai wilayah Somalia yang menjadi negara berpenduduk mayoritas Muslim. Itulah yang menyebabkan penduduk Somalia pun kian terdorong untuk mejadikan Ethiopia sebagai musuh mereka. (na-str/aljzr)