Situasi Kemanusiaan di Jalur Ghaza, Terburuk Sejak Tahun 1967

Organisasi Amnesty International, Save the Children, Cafod, Care International dan Christian Aid mengkritik Israel yang telah gagal menciptakan keamanan dan telah melakukan hukuman kolektif terhadap warga Ghaza di Palestina. Menurut organisasi-organisasi kemanusiaan yang berbasis di Inggris itu, kondisi Jalur Ghaza saat ini menjadi kondisi yang paling buruk sejak Israel menjajah tanah Palestina tahun 1967.

"Blokade membuat tingkat kemiskinan dan pengangguran makin memburuk secara dramatis dan menyebabkan hancurnya layanan kesehatan dan pendidikan, " demikian isi laporan gabungan lembaga-lembaga tersebut yang diberi tajuk "Ghaza Strip: A Humanitarian Implosion."

Saat ini, sekitar 1, 5 juta warga Ghaza menggantungkan hidupnya pada makanan yang merupakan bantuan dari berbagai lembaga kemanusiaan. Selain itu, sekitar 110.000 warga Ghaza yang semula bekerja di sektor swasta, 75.000 di antaranya kini menjadi pengangguran. Semua itu akibat blokade dan isolasi ketat yang dilakukan rejim Zionis Israel terhadap wilayah Ghaza, sejak faksi Hamas menguasai wilayah itu bulan Juni tahun lalu.

Organisasi-organisasi kemanusiaan itu menyatakan, mereka setuju bahwa Israel punya hak dan kewajiban untuk melindungi warganya. Namun selayaknya tidak memberlakukan kebijakan serangan terhadap warga sipil di Palestina. Mereka juga menyerukan agar Israel memenuhi kewajibannya terhadap tanah jajahannya di Jalur Ghaza dan menjamin akses warga Ghaza untuk mendapatkan makanan, air bersih, listrik dan layanan kesehatan.

Geoffrey Dennis dari Care International menegaskan satu-satunya solusi untuk menghentikan bencana kemanusiaan di Ghaza adalah, Israel harus menghentikan blokadenya sekarang juga dan terciptanya situasi damai di wilayah itu.

Direktur Amnesty International, Kate Allen menambahkan, "Menghukum seluruh penduduk Jalur Gahza dengan menutup akses atas kebutuhan-kebutuhan dasar mereka, tidak bisa dibenarkan. Situasi yang terjadi sekarang adalah akibat ulah manusia dan harus segera dihentikan."

Organisasi-organisasi kemanusiaan itu dalam rekomendasinya juga meminta dunia internasional, Israel termasuk kelompok Fatah untuk melakukan pendekatan dengan Hamas. "Ghaza tidak bisa menjadi bagian dari upaya perdamaian kecuali Israel, Fatah dan tim kwartet (tim mediator perdamaian Israel-Palestina yang beranggotakan PBB, Uni Eropa, AS dan Rusia) melakukan pendekatan pada Hamas dan mau memberikan masa depan bagi Ghaza, " tukas Daleep Mukarji dari Christian Aid. (ln/bbc)