Sisi, Dari Marshal Menuju Firaun Baru Mesir

sisi firaunKepala Angkatan Darat Abdel Fattah el – Sisi telah dipromosikan pada hari Senin lalu untuk gelar  marshal , dan telah diberi mandat oleh militer untuk mencalonkan diri sebagai presiden . Meskipun janjinya bahwa pihak militer tidak berusaha untuk memerintah Mesir , ia tampaknya terus memantapkan posisinya  untuk naik ke posisi tertinggi tersebut . Jika ia berkuasa , maka para pendukungnya segera menaikkan  statusnya menjadi  pahlawan nasional , gelar itu akan membantunya untuk memerintah  negeri tersebut.

” Dia seorang pemimpin sejati yang mendapat kepercayaan dari Mesir , berkat dia maka  membuat semua lembaga bekerja secara harmonis , ” ujar pendukungnya , Nabil Sharaf el – Din , seorang spesialis dalam urusan Islam di Al – Ahram Center yang pro pemerintahan militer.

Dengan menjadi seorang  yang memiliki ”  power ” dan  memiliki popularitas besar , Sisi akan mudah dalam memimpin , membentuk kembali dan memurnikan  negara , dan membersihkan lawan politiknya apakah itu dari Ikhwanul Muslimin atau dari orang-orang korup lainnya , Sharaf el – Din menambahkan .

Analis Mesir mengatakan bila Sisi  menjadi presiden mungkin ia  perlu  menstabilkan situasi dalam negeri dan ekonomi yang memburuk . ” Dia akan datang dengan proyek nasional yang akan membantu negara itu bergerak maju , ” ujar Mohammad el – Shaikh , seorang jurnalis  harian Mesir Al – Watan yang pro militer. ” Mudah-mudahan , dia akan memperkuat perekonomian negara dan membawa kembali stabilitas ke negara itu , ” tambah Shaikh .

Salah satu tanda pengaruh Sisi adalah kemajuan  pasar saham Mesir ke level tertinggi  sejak 44 – bulan  lalu sesaat berita bahwa   panglima militer itu diberi lampu hijau untuk mencalonkan diri sebagai presiden oleh Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata , Reuters melaporkan.

Namun, beberapa analis mengatakan Sisi akan menghadapi kritik tajam berbagai pihak jika dia menjadi presiden , ” Sisi akan mengkonfirmasi apa yang negara-negara asing mengatakan  bahwa militer-lah yang menggulingkan  mantan Presiden Mohammad Mursi dan militer-lah yang memimpin tindakan keras terhadap Ikhwanul Muslimin  , ” ujar Sameh Rashed , penulis dan analis politik untuk surat kabar Al – Ahram.

Beberapa pihak mengatakan Sisi akan merealisasikan rencananya untuk mengatasi terorisme dan kekerasan , dan mengembalikan kebijakan seperti  era politik di bawah mantan Presiden Hosni Mubarak , dengan kekuasaan terkonsentrasi di tangan satu orang . ” Untuk menjamin keamanan di Mesir dan memerangi terorisme , Sisi akan membatasi banyak kebebasan , ” kata Rashed . ” Semua sisi negatif dari era Mubarak akan kembali diperkuat jika Sisi menjadi presiden , terutama kebebasan berekspresi . ”

Sisi harus berhati-hati , ketika memimpin pemerintahannya , agar ia tidak menjadi firaun baru bagi Mesir , kata Rashed . ” Dia harus mengelilingi dirinya dengan pemerintah yang tidak hanya memuji dia dan prestasinya , ” kata Rashed , menambahkan bahwa ini adalah kebiasaan buruk dalam politik Mesir .

Pada hari Minggu , Presiden interim Adly Mansour mengumumkan perubahan peta jalan transisi , mengatakan pemilihan presiden akan berlangsung sebelum pemilihan umum untuk  parlemen . ” Dengan mengubah peta jalan dan menjadikan  segera mungkin untuk Sisi berkuasa , Mesir mungkin menghadapi periode yang lebih lama dalam masa transisi yang tidak jelas , ” kata Shaikh .

Kekhawatiran seorang pemimpin militer mengambil kekuatan politik menyebabkan berbagai keprihatinan . ” Ketakutan adalah bahwa Sisi melanjutkan pemerintahan yang didukung militer , ” kata Sharaf el – Din .

” Namun, Shaikh mengatakan Sisi  mungkin memastikan bahwa militer tetap  memonitor panggung politik dari luar , seperti yang terjadi selama hari-hari pemerintahan Mursi , karena itu lebih baik daripada militer intervensi langsung dalam politik secara terus-menerus . ” (Arby/Dz)