Para penggemar film di Inggris dan di seluruh dunia, sebentar lagi bisa menyaksikan bagaimana penyiksaan yang dialami rakyat Irak melalui layar lebar.
"Sementara makin banyak kisah yang terungkap, yang paling penting adalah memahami apa yang telah menimbulkan kekejaman ini," kata penulis skenario, Tony Marchant pada surat kabar Inggris The Observer edisi Minggu (25/6).
Film drama berjudul The Mark of Cain ini akan memperlihatkan bagaimana pasukan Inggris memukuli para tahanan warga Irak yang dalam keadaan terikat dan wajahnya diselubungi. Dan atas perbuatannya itu, pasukan Inggris malah mendapatkan ‘tropi’ berupa foto-foto ketika mereka melakukan penyiksaan tersebut.
Marchant mengatakan, cerita film yang ditulisnya berdasarkan pada sekitar delapan kisah nyata, termasuk kisah Gary Bartlam, seorang tentara Inggris yang ditangkap pada tahun 2003 setelah berupaya mencetak satu rol film yang antara lain berisi foto-foto yang mengabadikan tentang penyiksaan tahanan di Irak. Di antara foto-foto itu adalah foto yang memperlihatkan seorang tahanan yang digantung dengan menggunakan mesin pengangkut barang, foto tahanan yang sengaja diinjak dan foto tahanan yang diposisikan seperti sedang melakukan hubungan seksual.
Bartlam dan tiga orang rekannya dari pasukan Inggris Royal Regiment of Fusilier dalam pengadilan militer tahun 2004 lalu, dinyatakan bersalah atas penyiksaan yang mereka lakukan di Camp Breadbasket di Basra, Irak.
Pembuatan film The Mark of Chain sudah dimulai pada bulan Juni ini dengan mengambil lokasi di Tunisia. Rencananya, film ini sudah bisa diputar tahun 2007 mendatang. Dalam film ini dikisahkan dua orang tentara muda yang masih berusia 18 tahun, yang tergabung dalam pasukan Northdale Rifles Regiment dan bertugas Basra pada tahun 2003. Dalam film ini akan ditampilkan dilema yang dihadapi kedua tentara tadi, antara perang yang memaksa mereka untuk loyal pada resimennya dan moral mereka sendiri.
"Apa yang menarik dari ketentaraan adalah hal yang disebut sebagai semangat moral. Ketika anda diperintahkan untuk terlibat dalam sesuatu yang menurut anda salah, ketika rekan anda yang lain melakukannya dan anda sendiri yang tidak melakukannya, anda bisa diasingkan oleh kelompok anda dan hidup anda dalam resiko," papar Marchant.
Film Embeds
Selain The Mark of Chain, BBC Film juga akan memproduksi film berjudul Embeds, yang mengisahkan kerja keras seorang jurnalis di Irak yang bekerja untuk sebuah surat kabar AS.
Kepala BBC Film, David Thompson mengatakan, perang merupakan agenda utama yang paling menyedihkan terkait dengan isu-isu yang terjadi di dunia. "Tentu saja, film ingin menjadikan tema-tema kuat seperti ini agar bisa mempengaruhi kehidupan orang," katanya.
Pernyataan itu dibenarkan oleh sutradara Peter Kosminsky. "Saya pikir, orang berjuang untuk memahami mengapa perang menjadi sedemikian mengerikannya dan mengapa orang-orang di AS dan Inggris mendukung perang dengan alasan yang salah," kata Kosminsky pada The Observer.
"Jurnalisme punya andil didalamnya," sambungnya.
Sebelumnya, Kosminsky menulis skenario dan menyutradarai film berjudul The Government Inspector, sebuah film drama yang mengisahkan pengalaman mendiang Dr David Kelly, salah seorang pakar senjata pemusnah massal di pemerintahan. Dia terjebak dalam polemik tudingan kepemilikan senjata pemusnah massal Irak antara pemerintah Inggris dan BBC, sampai akhirnya Kelly ditemukan tewas pada 17 Juli sekitar lima mil dari rumahnya. Menurut tim penyelidik Inggris, Kelly tewas karena bunuh diri. (ln/iol)