Ternyata tidak semua warga Boston membenci Dzhokhar Tsarnaev. Mereka merasa pemuda berumur 19 tahun itu berada pada situasi dan tempat yang salah.
Dzhokhar dan Tamerlan merupakan tersangka pelaku serangan bom Boston yang terjadi pekan lalu. Serangan bom tersebut menimbulkan tiga korban jiwa dan ratusan orang lainnya luka-luka.
Tamerlan kini telah tewas dalam aksi pengejaran polisi Jumat 19 April lalu. Sedangkan Dzhokhar berada dalam tahanan pihak berwajib dan terancam menerima hukuman mati.
“Dzhokhar yang saya ingat adalah seorang teman yang bersedia mencari ponsel saya yang hilang semalaman. Tidak ada yang pernah memiliki masalah dengannnya, namun sepertinya semuanya sudah berubah,” ujar mantan teman sekolah Dzhokhar, Zolan Kanno-Youngs, seperti dikutip Boston, Kamis (25/4/2013).
Simpati terhadap Dzhokhar juga muncul di dunia maya. Beberapa warga yang memiliki akun twitter menjalankan kampanye agar Dzhokhar dapat dibebaskan. (Boston/okz/Dz)