Silahturahmi DR Daud Rasyid MA: Umat Islam Harus Jaga Idealisme dan Militansi

DR. Daud Rasyid, MA mengingatkan umat Islam di Indonesia agar waspada dengan berbagai ancaman yang bertujuan untuk menghancurkan Islam. Menurut Doktor bidang syariah lulusan Cairo University, Mesir ini setidaknya ada empat ancaman yang sedang mengintai umat Islam. Yaitu ancaman misionaris, sekularisme, orientalisme dan westernisasi

Hal tersebut dipaparkan DR Daud Rasyid dalam acara silaturahmi dengan Eramuslim, Rabu (12/3) sore. Misionaris, kata anggota Komisi Fatwa, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini, targetnya adalah pemurtadan umat Islam sebanyak-banyaknya. Di Indonesia, kaum misionaris sudah beroperasi sejak zaman penjajahan, dengan berkedok dagang.

"Misi pemurtadan para misionaris ini, tidak lain adalah sebagai balas dendam atas kekalahan mereka dalam Perang Salib, " kata pakar syariah kelahiran Tanjung Balai, Sumatera Utara tahun 1962.

Tak heran, sambungnya, jika banyak wilayah di Asia khususnya, termasuk Indonesia yang sekarang didominasi penganut Kristen. Ia mencontohkan Filipina, di mana sisa-sisa kejayaan umat Islam kini cuma terlihat di selatan Filipina. Juga India, yang akhirnya terpecah menjadi negara Pakistan. Di Indonesia, DR Daud Rasyid menyoroti makin banyaknya provinsi-provinsi di negeri ini yang gubernurnya dijabat oleh penganut Kristen, padahal mayoritas masyarakat di provinsi itu beragama Islam.

Upaya untuk menjauhkan umat Islam dari ajaran agamanya, juga begitu gencar dilakukan lewat pemikiran-pemikiran yang dilontarkan para tokoh orientalis di Indonesia. Belum lagi paham sekularisme yang ditanamkan di berbagai aspek kehidupan masyarakat oleh pemerintah. Contohnya, kata Daud Rasyid, mata pelajaran agama Islam yang cuma dijatah dua jam dalam seminggu. Tak terkecuali lembaga pendidikan tinggi agama Islam, semacam UIN yang mulai disusupi dan dikuasai oleh orang-orang berpaham liberal.

DR Daud Rasyid menyatakan, jika ini terus berlangsung, "Indonesia kedepannya bakal tidak jelas." Oleh sebab itu ia menyerukan agar dakwah terus digiatkan lewat sektor informal maupun non-formal. "Umat Islam harus mampu memegang jabatan-jabatan penting di semua lini, baik pemerintahan maupun non-pemerintahan, " ujarnya.

Namun ia mengingatkan agar umat Islam tetap menjaga idealisme dan militansi untuk membela dan memajukan Islam serta umat Islam. Terutama para politisi Muslim dan partai-partai Islam yang ada di parlemen. Mereka, kata Daud Rasyid, tidak boleh lupa dengan misi-misi dakwah mereka di parlemen dan jangan terbawa arus melakukan pembenaran hanya untuk kepentingan politik semata dan melupakan kepentingan umat. (ln)