Sikap para senator terpecah terhadap rencana Presiden Bush mengirim pasukan tambahan ke Irak sebanyak 21.500 tentara. Sebagian senator menentang, sebagian lagi mendukung.
Para senator yang menentang mengeluarkan resolusi menolak rencana itu. Meski resolusi yang dibuat para senator itu tidak mengikat dan hanya bersifat simbolik untuk mengingatkan kembali komitmen AS di Irak, bahwa apapun kebijakannya "hanya diperkenankan" jika ada dukungan penuh.
"Saya yakin, ketika presiden menyimpang atas sesuatu yang penting seperti masalah Irak, satu-satunya cara yang paling efektif untuk memerintahkan dia mengubah arahnya adalah dengan menunjukkan bahwa kebijakannya itu lemah atau tidak mendapat dukungan dari kedua partai, " kata senator Joseph Biden dari Partai Demokrat yang mendukung resolusi penolakan itu.
Selain Biden yang juga ketua Senat Komite Hubungan Luar Negeri, senator yang mendukung resolusi penolakan rencana Bush antara lain, Ketua Komite Angkatan Bersenjata dari Demokrat Carl Levin dan Senator Chuck Hagel, orang Republikan yang sejak lama mengkritik kebijakan perang Bush.
Carl Levin mengatakan, resolusi itu menyatakan bahwa "kami tidak mendukung penambahan pasukan, keterlibatan militer lebih dalam" dan menyerukan perubahan misi pasukan AS, dari pertempuran menjadi pelatihan, bagaimana menghadapi terorisme dan melindungi integritas wilayah Irak.
Resolusi itu, lanjut Levin, juga meminta "keikutsertaan negara-negara lain di wilayah sekitarnya untuk menciptakan stabilitas dan rekonstruksi di Irak."
Resolusi menentang rencana Bush tersebut, tidak menyerukan penarikan pasukan AS atau menyinggung masalah pendanaan operasi militer seperti yang banyak disarankan kalangan Demokrat.
Sementara itu, Chuck Hagel membantah kalau resolusi yang digagasnya bersama para senator lainnya itu, bermotifkan politik dan sebagai upaya untuk melemparkan kesalahan pada Bush, meski ia dan Biden kabarnya akan ikut dalam kancah pemilihan presiden AS.
"Tak seorangpun ingin melihat negara ini dipermalukan, dikalahhkan atau gagal mencapai tujuannya. Tidak ada dasar moral bahwa sekelompok senator merasa lebih dari yang lainnya, " kata Hagel.
Biden menambahkan, resolusi untuk menentang rencana Bush di Irak diharapkan sudah bisa dibahas di Komite Hubungan Luar Negeri, pekan depan.
Bush Maju Terus
Namun, sejumlah senator yang mendukung Bush mengancam akan mengeluarkan resolusi tandingan. Para senator itu pada Rabu (17/1) sudah melakukan pertemuan dengan penasehat keamanan nasional Stephen Hadley di Gedung Putih.
Senator Cornyn dari Partai Republik mengatakan, "Ada sejumlah senator yang mendukung pendekatan itu.untuk tidak menyerah di Irak.
Jurubicara Gedung Putih Tony Snow mengatakan, resolusi yang dikeluarkan Biden dan kawan-kawan tidak akan mempengaruhi rencana Bush. "Presiden punya kewajiban sebagai komandan tertinggi dan dia akan maju terus dan melaksanakan kebijakan itu, " kata Snow.
Presiden Bush sendiri sudah menegaskan bahwa ia tidak akan goyah dengan kritik dari publik dan Kongres tentang strategi barunya di Irak. "Saya telah membuat keputusan dan kita akan maju terus, " kata Bush dalam wawancara di acara "60 Minutes" stasiun televisi CBS pada hari Minggu kemarin.
Bush juga akan melakukan pendekatan pada kalangan Republikan agar tetap memberikan dukungan pada rencananya itu. Gedung Putih menyatakan, resolusi yang menentang rencana Bush hanya akan membuat dunia melihat bahwa sikap AS terpecah dalam soal perang di Irak.
Meski demikian, sebuah polling yang dilakukan Pew Research Centre minggu ini menunjukkan bahwa 61 persen responden menentang rencana Bush dan hanya 30 persen responden yang mendukungnya.
Senator Hillary Rodham Clinton, yang juga mencalonkan diri sebagai kandidat presiden AS menyatakan, AS harus menghentikan pendanaan untuk memberi perlindungan bagi para pemimpin pemerintahan Irak, termasuk memberikan bantuan peralatan bagi militer Irak, jika para pemimpin Syiah tidak memberikan perang yang cukup besar bagi kalangan Sunni di pemerintahan. (ln/aljz)