Saat pelaksanaan ibadah haji, kota Makkah Al Mukaramah menjadi kota yang sibuk dan ramai seolah menjadi kota yang tidak ‘tidur’. Pemerintah kota kota suci itu tak kalah repotnya. Pada musim haji tahun ini, mereka mempekerjakan 23.000 orang untuk melayani lebih dari dua juta tamu Allah yang akan melaksanakan rukun Islam ke lima itu.
Walikota Mekkah, Khalid Hamza Nahas seperti ditulis harian Arab Saudi berbahasa Inggris, Saudi Gazette mengungkapkan, sekitar 7.200 tenaga kerja dikerahkan, termasuk para supervisor, sopir, tukang sapu dan mandor. Mereka bekerja hampir 24 jam sejak tanggal 13 Desember lalu.
Untuk menjaga kebersihan kota Mekkah, disiapkan 654 truk pengangkut sampah, alat penyedot debu, sapu pembersih dan 200 tempat sampah elektronik yang ditempatkan di kota-kota suci itu.
Di Mina, disiapkan 131 tempat penimbunan sampah dan 900 tempat sampah portabel dengan tenaga listrik. Kesemua perlengkapan ini mampu menampung kapasitas sampah sebanyak 13.950 ton.
Khalid mengatakan, di lokasi lempar jamarat, pihaknya sudah menyiapkan alat pembersih sampah otomatis dan sampah-sampah akan diangkut sepanjang hari dengan menggunakan traktor-traktor ukuran kecil untuk kemudian diangkat dengan truk-truk sampah.
Pihak pemerintah kota Mekkah juga menyediakan 1.200 kursi bagi para tukang cukur yang letaknya dekat dengan lokasi jumarat untuk memudahkan para jemaah yang ingin bercukur setelah menyelesaikan ritual lempar jumaratnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit, khususnya flu burung, juga disiagakan 26 mobil yang menyediakan insektisida dan berkeliling selama 24 jam di kota Mekkah.
Antispasi kebersihan bukan hanya dilakukan di kota Mekkah saja, tapi juga di Mina, Muzdalifa dan Arafah, tempat-tempat yang menjadi pusat berkumpulnya jamaah dalam pelaksanaan ibadah haji. (ln/iol)