Siapa Orang Pertama yang Masuk Islam dari Golongan Anak-anak?

Eramuslim.com – Islam mengenal istilah Assaabiqunal Awwalun untuk sebutan orang-orang pertama yang masuk Islam. Siapa di antara Assaabiqunal Awwalun yang termasuk dalam golongan anak-anak?

Ilustrasi padang pasir di timur tengah

Para ulama berpendapat golongan laki-laki dewasa yang pertama masuk Islam adalah Abu Bakar, dari golongan wanita adalah Khadijah, kemudian dari golongan hamba sahaya adalah Zaid bin Harisah.

Sementara itu, orang pertama yang masuk Islam dari golongan anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib. Saat itu Ali masih berusia 7 tahun. Beliau dilahirkan di Kota Mekah pada hari Jumat 13 Rajab tahun 570 M atau 32 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dikutip dari buku yang bertajuk Sejarah Peradaban Islam karya Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah, pria yang bernama lengkap Ali bin Abi Thalib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf ini sudah tinggal bersama dengan Rasulullah SAW sejak ia kecil sekaligus mendapat didikan langsung dari Rasul.

Ali berada di bawah asuhan Rasulullah SAW sebab ayahnya, Abu Thalib, tidak mampu menafkahi anaknya.

Sehingga, Rasulullah disebut sebagai ayah kedua bagi Ali bin Abi Thalib, sebagaimana yang dilansir dari buku Sirah Nabawiyah: Sejarah Paling Autentik tentang Kehidupan Rasulullah SAW oleh Syaikh Shafiyur Rahman al-Mubarakpuri.

Salah satu julukan yang disematkan pada Ali adalah karramallahu wajhah atau pemilik wajah yang dimuliakan Allah. Sebab semasa hidupnya, Ali tidak pernah menyembah berhala dan selalu bersujud kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Hal inilah salah satu dampak dari Ali yang sudah memeluk Islam sejak ia masih di usia belia.

Kisah Awal Ali bin Abi Thalib Masuk Islam

Kisah awal Ali bin Abi Thalib masuk Islam diriwayatkan dari Ibnu Ishaq. Suatu ketika Ali bin Abi Thalib datang menemui Rasulullah setelah keislaman Khadijah. Ali mendapati keduanya sedang sholat, ia pun berkata,

“Ini apa wahai Muhammad?”

Kemudian Rasulullah bersabda,

“Ini adalah agama Allah yang telah Allah pilih dengan kehendakNya, dengannya Dia mengutus rasulNya. Saya ajak engkau wahai Ali untuk bersaksi terhadap Allah yang Maha Esa dan untuk menyembahNya. Dan agar engkau mengingkari Latta dan Uzza.”

Ali pun berkata kepada Rasulullah,

“Ini adalah perkara yang aku belum pernah mendengarnya sama sekali sebelum hari ini, tetapi aku bukanlah orang yang memiliki keputusan atas perkaraku sehingga aku harus berbicara dulu kepada Abu Thalib.”

Namun, Rasulullah tidak ingin Ali menceritakan rahasianya kepada siapa pun termasuk Abu Thalib sebelum dia diperintahkan oleh Allah untuk menceritakan urusan itu. Beliau pun berkata kepada Ali,

“Wahai Ali jika engkau tidak berkenan masuk Islam maka jaga rahasia ini.”

Ali pun berdiam diri selama satu malam itu. Kemudian atas izin Allah, ia mendapat hidayah Islam. Sehingga suatu pagi, Ali menghadap kepada Rasulullah dan berkata,

“Apa yang engkau perintahkan kepadaku wahai Muhammad?”

Rasulullah bersabda, “Kamu bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan tidak menyekutukannya serta engkau mengingkari tuhan Latta dan Uzza, serta melepaskan diri dari segala bentuk penentangan kepada Allah.”

Ali pun melakukan apa yang Rasul Allah perintahkan tersebut dan menyatakan diri masuk Islam.