Laskar A Taiba—berbasis di Pakistan—adalah salah satu kelompok yang paling ditakuti. Mereka berjuang melawan ‘penjajah’ India yang mengambil Kashmir. Laskar A Taiba ini dipimpin seorang tokoh yang sangat dihormati yaitu Prof.Hafid Mohammad Said.
Tahun 2002, Presiden Pakistan saat itu, Pervez Musharaf melarang Laskar A Taiba, bersama empat kelompok lainnya sehubungan dengan peristiwa serangan 11/9 di New York, AS. Sebabnya, hanya Laskar A Taiba menyatakan anti-AS, sesuatu yang tentu saja menampar dan mempermalukan muka Musharaf di depan bosnya Amerika.
Bertahun-tahun, Laskar ini mempunyai sejarah yang sangat lekat sebagai kelompok yang membela kepentingan bangsa Kashmir, yang mayoritas muslim dari penjajahan dan perbudakan yang dilakukan oleh India. Mereka bergerak ke seluruh Pakistan. Mereka mengumpulkan dana dan terus merekrut anggota. Hampir setiap toko di seluruh penjuru Pakistan, besar ataupun kecil menyediakan kotak amal untuk mendukung perjuangan A Taiba.
Karena fokus perjuangan Laskar A Taiba hanya kepada Kashmir, mereka sama sekali tidak mempunyai keterlibatan dalam semua gejolak dan konflik politik yang terjadi di Pakistan, seperti penyerangan suku-suku dan perselisihan berdarah antara Sunni dan Syiah.
Masalah mulai muncul ketika Laskar mulai menentang keras kebijakan Musaraf yang menerapkan kebijakan pro-AS, setelah terjadi peristiwa penyerangan gedung WTC, 9/11,2001. Mereka mulai dituduh sebagai kelompok yang menyerang pemerintah. Puncak konflik antara Laskar A TAiba dengan Presiden Parvez Musharaf adalah ketika Laskar menyerukan Anti-AS ke seluruh penjuru Pakistan.
Tapi, sikap menentang Amerika yang sangat keras itu, pemerintah Pakistan tidak membubarkan kelompok ini, hanya mempersempit ruang gerak mereka, dan menyuruh anggotanya untuk tiarap. Tahun 2002, pemerintah mencurigai Jama’aat ud Da’wa sebagai reinkarnasi dari Laskar A-Taiba.
A Taiba dicurigai sebagai dalang dalam pengemboman di Delhi, ibukota India, pada Oktober 2005 yang menewaskan lebih dari 60 orang. India juga bersikukuh kalau kelompok ini bertanggung jawab atas peristiwa ‘India Berdarah’ pada Desember 2001, Agustus 2003 yang mengakibatkan 55 orang tewas.
Sejak kelahirannya 10 tahun yang lalu, Laskar A Taiba selalu dikaitkan dengan seluruh bencana penyerangan yang terjadi bukan hanya di Kashmir, tapi juga di seluruh India. Tentu, Laskar A Taiba menyangkal semua tuduhan penyerangan itu.
Laskar A Taiba dibentuk sesaat setelah berdirinya wadah organisasi agama di Pakistan, Markaz Da’wa ul Irshad, akhir tahun 1980-an. Al Irshad berpusat di kota Muridke, dekat Lahore. Pendirinya, Profesor Hafiz Mohammed Said, mengajar teknik di Universitas Punjab, merancang bangunannya di atas tanah dengan luas beberapa hektar. Dengan segera, Al Irshad menjadi pusat kajian terhadap Islam. Pertemuan tahunan Al Irshad dihadiri paling tidak 100.000 orang. Pada tahun 1994, Laskar A Taiba bergabung dan menjadi sayap militan dari Al Irshad.
Tidak seperti kelompok militant Kashmir yang lain, sebagian besar anggotanya adalah berasal dari luar Kahsmir dan markas besarnya sendiri terletak di Pakistan. Laskar menolak dihubung-hubungkan dengan kelompok lainnya seperti Dewan Jihad Muttaheedda atau Dewan Kesatuan Jihad. Laskar A Taiba lebih menyukai bergerak sendirian.
Walaupun tak begitu dipedulikan oleh kelompok militan lainnya, tapi mereka sangat dihormati, terutama karena prinsip “Fedayeen Fighters”—yaitu sebagai pejuang yang sangat berani melawan tentara India.
Andaikata tidak ada kekerasan di Kashmir yang begitu massif yang dilakukan militer terhadap umat Islam Kashmir, adakah kelompok A Taiba? Mungkin tidak. (SA/bbc)